Menteri P2MI Ungkap Arahan Prabowo: Perlindungan-Keahlian PMI Ditingkatkan

Menteri P2MI Ungkap Arahan Prabowo: Perlindungan-Keahlian PMI Ditingkatkan

Taufiq Syarifudin - detikNews
Kamis, 23 Okt 2025 14:31 WIB
Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin  (kiri)
Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin (kiri). (Taufiq/detikcom)
Jakarta -

Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin mengungkap arahan Presiden Prabowo Subianto tepat setahun pemerintahannya. Mukhtarudin menyebut arahan itu adalah meningkatkan keahlian dan perlindungan para pekerja migran Indonesia (PMI).

"Satu adalah kaitan perlindungan, perlindungan yang berkualitas kepada pekerja migran Indonesia agar semakin bermartabat. Dan kedua adalah terkait peningkatan kapasitas pemberdayaan manusia pekerja migran dari low skill menjadi medium-high skill. Dan dua hal ini yang sebenarnya diinginkan Pak Presiden kepada kami," kata Mukhtarudin dalam jumpa pers di kantor Kementerian P2MI, Jakarta Selatan, Kamis (23/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menerangkan upaya peningkatan keahlian PMI dilakukan dengan cara memberikan pelatihan vokasi. P2MI berencana membuat kerja sama pelatihan dengan sejumlah kementerian.

"Kementerian kita ada 12 kementerian yang punya lembaga vokasi. Dari 12 kementerian kita, ada 10 yang sudah bisa masuk. Belum lagi yang punya pemerintahan daerah, belum lagi yang punya baik provinsi maupun kabupaten. Jadi kita kalau tidak salah ada 37 ribuan ya," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Dia yakin dengan jumlah lembaga vokasi yang banyak itu dapat menampung jutaan calon PMI sebelum berangkat kerja. Sehingga menurutnya ini modal penting melakukan percepatan peningkatan kemampuan para PMI.

"Dengan kapasitas kurang lebih 8 juta ya. Ini kan masih tersebar nih, belum terintegrasi," ucap dia.

Mukhtarudin mengatakan Indonesia perlu memanfaatkan peluang lapangan kerja di luar negeri. Namun, menurutnya, ini tak mengesampingkan prioritas pemerintah untuk tetap membuka lapangan kerja di dalam negeri.

"Kita harus menangkap peluang-peluang pasar lapangan kerja luar negeri. Meskipun pemerintah juga tetap prioritas membuka lapangan kerjaan dalam negeri. Tetapi peluang lapangan kerja luar negeri yang terbuka harus kita juga manfaatkan dari semua sektor, khususnya yang daerah yang skill worker," jelasnya.




(dek/dek)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads