PDIP mendukung pembentukan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pesantren di lingkungan Kementerian Agama (Kemenag). PDIP menilai hal itu merupakan langkah tepat mendorong kemajuan pesantren.
"Itu suatu hal yang baik, karena kita lihat peran dari santri sangat penting," kata Hasto di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (22/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasto mengatakan saat awal kemerdekaan, Presiden sekaligus Proklamator RI Soekarno telah menggelorakan spirit mengenai santri. Dia mengatakan partainya pun akan ikut memperkuat dari sisi narasi patriotisme.
"Sebagai bagian juga dari dedikasi terhadap agama. Hubbul wathon minal iman itu yang akan kita dorong, tetapi juga dalam suatu kesadaran untuk membangun kepemimpinan Indonesia bagi dunia, untuk itu kita harus bergerak cepat, agar pesantren-pesantren juga menjadi motor kemajuan," tuturnya.
"Bung Karno mengatakan Islam harus bersekutu juga dengan ilmu pengetahuan," imbuh dia.
Dikutip dari laman Kemenag, Wakil Menteri Agama (Wamenag), Romo Muhammad Syafi'i menyampaikan kabar jika Presiden Prabowo menyetujui pembentukan Ditjen Pesantren. Ia menyebut lahirnya Ditjen Pesantren ini sebagai kado terindah di Hari Santri.
Melalui surat resmi bernomor B-617/M/D-1/HK.03.00/10/2025 tertanggal 21 Oktober 2025, Presiden Prabowo, melalui Menteri Sekretaris Negara, memberikan lampu hijau untuk segera mendirikan Ditjen Pesantren. Wamenag menjelaskan, tujuan utama dari pembentukan direktorat baru ini adalah memberikan perhatian yang jauh lebih besar kepada pesantren.
"Alhamdulillah, saya baru saja menerima kabar dari Kementerian Sekretariat Negara tentang telah terbitnya Persetujuan Izin Prakarsa Penyusunan Rancangan Peraturan Presiden (Perpres) Tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 152 Tahun 2024 Tentang Kementerian Agama," ungkap Wamenag usai Apel Hari Santri di kantor pusat Kemenag, Jakarta, Rabu (22/10).
Simak juga Video 'Alasan Prabowo Bentuk Direktorat Jenderal Pesantren':
(amw/idn)