Hasto PDIP: Kalau Bung Karno Masih Hidup, Peristiwa Gaza Tak Akan Terjadi

Hasto PDIP: Kalau Bung Karno Masih Hidup, Peristiwa Gaza Tak Akan Terjadi

Anggi Muliawati - detikNews
Rabu, 22 Okt 2025 15:18 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di acara seminar peringatan Hari Santri Nasional 2025 di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung. (Anggi M/detikcom)
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di acara seminar peringatan Hari Santri Nasional 2025 di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung. (Anggi M/detikcom)
Jakarta -

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto bercerita mengenai peran presiden pertama RI Sukarno (Bung Karno) dalam mengorganisasi solidaritas Konferensi Asia Afrika dan dukungan bagi perjuangan kemerdekaan bangsa-bangsa terjajah. Hasto meyakini konflik dan tragedi di Gaza tidak akan terjadi jika Sukarno masih hidup.

Hal itu disampaikan Hasto dalam sambutannya di acara seminar peringatan Hari Santri Nasional 2025 di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (22/10/2025). Hasto mulanya mengatakan Soekarno meracik diplomasi proaktif pada era Konferensi Asia Afrika untuk mendorong hadirnya negara-negara yang berjuang melawan kolonialisme.

Menurut Hasto, sang proklamator memiliki pandangan jauh ke depan terkait Timur Tengah. Sukarno menyadari banyak konflik di kawasan itu muncul lantaran campur tangan negara-negara besar setelah kekaisaran Ottoman runtuh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sehingga mengapa sering terjadi ketegangan dulu gitu, antara Turki dengan kemudian Arab Saudi. Kemudian, ada Iran, ada Iraq itu kepentingan-kepentingan negara barat, ada Israel, Bung Karno melihat ini bertentangan ini dengan semangat Konferensi Asia Afrika, termasuk juga semangat resolusi jihad itu," ujarnya.

Sukarno, menurut Hasto, berupaya membujuk Presiden AS kala itu, John F Kennedy untuk membantu dalam kemerdekaan Palestina dengan membuat nuklir. Namun rencana besar itu terhenti setelah Kennedy meninggal.

ADVERTISEMENT

Hasto menyebutkan Bung Karno dan Kennedy sempat menjalin komunikasi yang baik dan sepakat menentang penjajahan. Akhirnya, Soekarno pun mengirim ratusan ilmuwan Indonesia untuk belajar di Tiongkok.

"Saya mengatakan dengan spirit resolusi jihad dan dukungan negara-negara Asia Afrika, kalau Bung Karno masih hidup peristiwa seperti Gaza tidak akan pernah terjadi," tegas Hasto.

Hasto pun menegaskan, sikap politik Indonesia saat ini terhadap Palestina. Dia mengatakan sikap ini merupakan kelanjutan dari garis ideologis yang sudah ditetapkan Bung Karno.

"Itu yang membuat mengapa kami saat menjelang pemilu itu, ketika Israel mau datang, kami menyampaikan sikap ideologis dan historis ini, karena sudah ditandatangani oleh Bung Karno, untuk mendukung kemerdekaan Palestina," ujarnya.

"Loh kita sudah dibantu, di dalam teritorial wilayah kita, masa kita tidak bantu sana, itu kontrapolitik kita. Maka mengapa kita kemudian menolak itu, ada yang mengatakan mengkaitkan antara sepakbola dan politik, ya emang politik itu kehidupan, kata Bu Mega," imbuhnya.

Simak juga Video 'Berton-ton Makanan Sulit Masuk Gaza gegara Israel Batasi Akses':

(amw/wnv)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads