Korlantas Polri dinilai berhasil melakukan terobosan besar dalam transformasi pelayanan publik berbasis digital dan humanis. Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho dan jajaran dinilai bekerja sejalan dengan arahan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Hal itu disampaikan pengamat kebijakan publik dan politik nasional Nasky Putra Tandjung dalam Sarasehan Nasional bertajuk 'Urgensi Reformasi Polri Menuju Institusi Profesional, Transparan, dan Humanis sebagai Implementasi Asta Cita', yang digelar di Jakarta, Senin (20/10) lalu.
Menurut Nasky, berbagai program Korlantas Polri di bawah kepemimpinan Irjen Agus sejalan dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto menuju Indonesia Emas 2045. Salah satunya, digitalisasi layanan publik yang mempermudah masyarakat mengakses layanan kepolisian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Transformasi digital Korlantas Polri adalah bentuk nyata reformasi pelayanan publik. Inovasi seperti SIGNAL, SINAR, dan e-BPKB menunjukkan keseriusan Polri dalam menghadirkan layanan yang efisien, transparan, dan humanis," ujarnya.
Korlantas Polri Role Model Digitalisasi Pelayanan Publik
Nasky menjelaskan, Korlantas Polri telah mempercepat digitalisasi layanan publik, di antaranya SINAR (SIM Online Nasional) untuk perpanjangan SIM secara daring, SIGNAL untuk pembayaran pajak kendaraan bermotor digital, E-BPKB yakni penerapan BPKB elektronik untuk efisiensi dan transparansi, serta E-TLE (Electronic Traffic Law Enforcement) yang terus dikembangkan untuk penegakan hukum berbasis teknologi.
Kolaborasi Korlantas Polri dengan Google Maps saat penanganan arus mudik dan arus balik 2024 juga diapresiasi karena membantu pengendara dengan informasi lalu lintas real-time, seperti pengalihan arus dan contraflow.
"Langkah-langkah tersebut menjadi bukti konkret bahwa Polri tak hanya fokus pada penegakan hukum, tapi juga pada pelayanan publik yang cepat dan berkeadilan," jelasnya.
Turunkan Angka Kecelakaan dan Tumbuhkan Budaya Tertib Lalu Lintas
Selain digitalisasi, Korlantas Polri juga dinilai berhasil menekan angka kecelakaan melalui Operasi Patuh Jaya dan Operasi Keselamatan 2024. Penertiban kendaraan overdimension dan overload serta forum keselamatan lalu lintas menjadi langkah strategis dalam menjaga keamanan pengguna jalan.
"Dengan perluasan kamera E-TLE dan penegakan hukum berbasis data, pelanggaran lalu lintas menurun signifikan. Ini bukan hanya efisiensi hukum, tapi juga keselamatan rakyat," tambahnya.
Pendekatan Humanis Lewat Polantas Menyapa
Program Polantas Menyapa, Pesantren Sahabat Polantas, hingga Ojol Sahabat Polantas menurut Nasky juga berhasil mendekatkan polisi lalu lintas dengan masyarakat. Berbagai program tersebut dia nilai meningkatkan kepercayaan publik terhadap Polri.
"Polantas sekarang lebih ramah, komunikatif, dan edukatif. Ini membangun kepercayaan publik yang luar biasa," ujarnya.
Berdasarkan survei kepuasan masyarakat, tingkat kepuasan terhadap layanan lalu lintas Polri naik dari 84,83% menjadi 94,92%.
"Kenaikan ini adalah bukti nyata bahwa reformasi Korlantas Polri berjalan sukses," tegas Nasky.
Dalam forum tersebut, Nasky juga mendorong reformasi Polri agar semakin presisi, transparan, dan humanis.
"Namun reformasi tidak bisa sektoral. Semua kementerian dan lembaga juga harus berbenah, agar pelayanan publik benar-benar dirasakan rakyat," tandasnya.
Ia menutup pernyataannya dengan mengapresiasi Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho atas kepemimpinan yang dinilai membawa wajah baru kepolisian.
"Polantas kini bukan sekadar penegak hukum, tapi sahabat masyarakat. Inilah wajah Polri modern yang kita butuhkan," pungkasnya.
Tonton juga video "Kakorlantas Apresiasi Polda Jabar atas Penegakan ETLE yang Naik Signifikan" di sini: