×
Ad

Ketua Banggar DPR Nilai Setahun Pemerintahan Prabowo On Track, Ingatkan PR Ini

Anggi Muliawati - detikNews
Selasa, 21 Okt 2025 06:57 WIB
Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah (Dok. Istimewa)
Jakarta -

Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah menilai pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka telah berada di jalur yang benar di setahun pertama. Namun, Said mengatakan masih banyak pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan oleh Prabowo-Gibran.

Said mulanya menjelaskan ada empat fokus utama yang dapat menjadi fondasi untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045. Empat hal itu, di antaranya, kedaulatan pangan, kedaulatan energi, meningkatkan kesehatan, dan pendidikan inklusif untuk seluruh rakyat.

"Keempat hal tersebut menjadi fondasi sekaligus estafet penting, apakah Indonesia bisa mencapai visi indonesia emas 2045 atau tidak, yakni menjadi negara dengan demografi berpendidikan tinggi, harapan hidup bisa lebih dari 75 tahun dan penghasilan perkapita bisa mencapai 23 ribu USD," kata Said mengawali tanggapannya, Selasa (21/10/2025).

Said mengatakan dari empat program prioritas tersebut, terdapat sejumlah kemajuan. Namun, dia juga mengingatkan ada hal-hal yang perlu diperbaiki oleh pemerintah.

Pada program kedaulatan pangan, Said mengatakan dalam setahun pemerintah telah melakukan sejumlah hal, seperti pembukaan lahan pertanian di Papua, dan pembentukan bataliyon pangan. Namun, dia mengatakan masih ada hal yang perhatikan, salah satunya pemberian lahan bagi petani di Jawa.

"Program refistribusi lahan untuk petani di Jawa sangat penting, karena rata rata kepemilikan lahan petani kurang dari 2 hektare alias petani gurem, sementara untuk bisa hidup layak, petani harus memiliki minimal 3 hektare," ujarnya.

"Bersamaan dengan hal itu perlu memperbaiki irigasi tersier, pemutakhiran teknologi pertanian, dan tata niaga pertanian yang menguntungkan petani," sambungnya.

Kemudian, terkait kedaulatan energi, Said menilai belum ada agenda quick win yang dapat langsung dirasakan rakyat. Dia menyoroti banyak SPBU non pertamina yang kehabisan bahan bakar minyak (BBM) lantaran kebijakan pasokan yang diambil pertamina.

Dia pun memberikan sejumlah saran yang dapat menjadi indikator keberhasilan ke depannya di sektor energi. Salah satunya melakukan tata kelola subsidi energi yang tepat sasaran.

"Adanya kilang minyak bumi yang mampu melakukan pengolahan didalam negeri, dan mampu memenuhi kapasitas kebutuhan nasional. (Lalu) bauran energi baru dan terbarukan yang semakin besar menggantikan produksi dan konsumsi minyak bumi," jelasnya.

"(Kemudian) peningkatan produksi dan konsumsi energi nasional dari listrik karena cadangan batubara yang besar sehingga bisa memunuhi kebutuhan domestik," lanjut Said.


(amw/eva)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork