Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming berjalan tepat satu tahun pada hari ini. Di akhir pekan menjelang setahun pemerintahannya, Prabowo memanggil sejumlah menteri ke kediamannya di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Sejumlah menteri yang datang, di antaranya Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Mendikti Saintek Brian Yuliarto dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. Selain itu, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Wakil Panglima Jenderal TNI Tandyo Budi R dan Kepala BIN Muhammad Herindra juga hadir.
![]() |
Prabowo ternyata menggelar rapat di kediamannya pada akhir pekan, Minggu (19/10/2025) sore. Ia menerima laporan dari menteri-menteri tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahlil Lapor Hasil Kunker hingga B50
Bahlil Lahadalia hadir dalam rapat terbatas (ratas) bersama Prabowo di Kertanegara. Bahlil mengaku datang untuk melaporkan hasil kunjungan kerjanya ke sejumlah daerah.
"Saya sama Bapak Presiden melaporkan berbagai tugas-tugas yang diberikan kepada kami sebagai Menteri SDM dalam kunjungan kerja di beberapa daerah. Pertama, di Sumatera Selatan, menyangkut dengan sumur-sumur masyarakat. Saya ke ke Kabupaten Muba, di sana ada 22 ribu sumur masyarakat, yang rata-rata satu sumur itu bisa minimal 2 barel per day (per hari)," kata Bahlil usai rapat dengan presiden.
Bahlil juga melaporkan perkembangan penanganan izin-izin usaha untuk koperasi dan UMKM di sejumlah daerah. Bahlil mengatakan juga telah memberikan laporan terbaru terkait persiapan kebijakan penggunaan bahan bakar campuran biodiesel berbasis minyak sawit 50% dengan minyak solar atau B50.
"Yang kedua, juga melaporkan tentang Bapak Presiden juga melaporkan perkembangan IUP-IUP untuk rakyat, untuk kooperasi, untuk UMKM daerah, Bapak Presiden juga memerintahkan untuk segera ditindaklanjuti," kata Bahlil.
"Dan yang ketiga, kami berbicara tentang implementasi daripada B50 untuk biodiesel, dan etanol untuk bensin E10, yang beliau menanyakan tentang persiapan-kesiapan untuk bisa diimplementasikan. Di samping itu kami berbicara tentang hilirisasi yang untuk khususnya di komoditas mineral dan batubara. Itu kira-kira," lanjutnya.
![]() |
Selain itu, Bahlil mengatakan Prabowo juga memberikan arahan terkait percepatan pembangunan kilang di sejumlah daerah.
"(Terkait) kilang dari 18 titik yang dibicarakan, ada 2 kilang ya. Kilang kalau yang sekarang refinery yang ada di Kalimantan Timur yang punya Pertamina, itu untuk beberapa produknya akan diresmikan di bulan November ini," kata Bahlil.
"Sementara untuk kilang-kilang baru yang kita lagi kerjakan di 18 titik itu mudah-mudahan dari Danantara FS-nya (Feasibility Study) sudah final. Kalau sudah final, itu sudah bisa kita mulai implementasikan, karena arahan Bapak Presiden setiap wilayah itu ada kilang, portable spot-spot," imbuhnya.
Brian Lapor soal STEM
Dalam rapat itu, presiden juga meminta Mendikti Brian agar melakukan peningkatan sumber daya manusia (SDM) di berbagai sektor. Langkah tersebut dilakukan seiring meningkatnya industrialisasi.
"Jadi intinya Bapak Presiden kembali mengingatkan, karena kita ingin pertumbuhan Indonesia tentu akan memunculkan industri-industri baru, mulai dari ketahanan pangan, energi, maupun hilirisasi mineral. Nah, kami kembali diingatkan untuk menghitung secara cermat SDM-SDM yang dibutuhkan," kata Brian usai mengikuti ratas dengan presiden.
Brian menekankan pemerintah sedang menggencarkan pengembangan SDM di bidang Science, Technology, Engineering dan Matematics (STEM). SDM yang menguasai bidang STEM ini, kata dia, akan dapat memenuhi kebutuhan industri.
"(Hasil hitungannya) ini yang lagi kita rumuskan, kita formulasikan. Tentu karena sektor-sektor yang tadi itu, industrialisasi, ketahanan pangan, ketahanan energi itu utamanya adalah STEM (Science, Technology, Engineering dan Matematics)," imbuhnya.
Sistem pendidikan dan beasiswa yang diberikan, kata Brian, harus sesuai dengan industri yang akan tumbuh dan berkembang di Indonesia. Pengembangan kurikulum juga harus mempertimbangkan perkembangan teknologi dan pemanfaatan artificial intelligence.
"Sehingga apa yang dilakukan di perguruan tinggi-perguruan tinggi maupun beasiswa-beasiswa LPDP dan lainnya itu, sesuai jumlahnya. Supaya jangan ada mismatch antara SDM yang kita siapkan di pendidikan tinggi, dengan nantinya pertumbuhan industri yang ada," kata Brian.
"Jadi termasuk juga kurikulumnya, Bapak Presiden mengingatkan bagaimana perkembangan teknologi yang cepat, pemanfaatan AI dan yang lain-lainnya itu, diperhitungkan atau dipertimbangkan di dalam mengupdate kurikulum," imbuhnya.
Brian mengatakan pengembangan SDM juga dilakukan untuk mendukung program pemerintah seperti Makan Bergizi Gratis, Koperasi Merah Putih hingga Desa Nelayan. Pengembangan SDM juga dilakukan di bidang teknologi, terutama yang berkaitan dengan sektor pertahanan.
"Ini juga tentu dikaitkan dengan berbagai program ya, baik itu MBG, Desa Nelayan maupun Koperasi Merah Putih. Jadi seluruh sektor-sektor pertumbuhan yang akan berjalan, harapannya disiapkan SDM-nya. Itu yang kembali ditekankan kepada kami," kata Brian.