Derita Anak Tiri
Mata Aldi pun Tinggal Segaris
Senin, 13 Agu 2007 18:35 WIB
Jakarta - Malang benar nasib M Aldiansyah (10). Setelah dihajar Ayah tirinya, Dendi Sutrisna (35), mata Aldi pun lebam hingga hanya terlihat cuma segaris. Untuk melihat sekitarnya, Aldi harus menahan pedih. "Saya nggak berani ngelawan. Dan nggak boleh teriak, nanti kalau teriak akan dipukul lebih keras," kata Aldi saat ditemui di rumahnya, Jl Karet Karya VII, RT 7 RW 10, Karet Setiabudi, Jakarta, Senin (13/8/2007).Ayahnya, lanjut Aldi, memang suka marah-marah dan suka memukul di pantat. "Bapak biasanya suka mukul, tapi mukulnya seperti bapak-bapak biasa aja. Biasanya dipukul di pantat, tapi malam itu Bapak tiba-tiba sampai kayak gitu, nggak tahu," ujar Aldi yang berkulit hitam, gempal dan mempunyai tinggi 130 sentimeter ini dengan memelas.Sekarang Aldi yang hanya lulusan kelas 4 SD masih merasa pegal-pegal dan kesakitan. Kasus Aldi yang dipukuli ayah tirinya itu langsung mendapatkan perhatian dari Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA). Siang tadi, Sekjen Komnas PA Aris Merdeka Sirait berkunjung ke rumah Aldi. Menurut Aris, Dendi yang kini diciduk polisi bisa dikenai pasal 82 UU 23/2002 tentang Perlindungan Anak. "Ancaman hukumannya dari 5 hingga 20 tahun penjara," ujarnya ketika dihubungi wartawan.Aldi yang berprofesi sebagai penyemir sepatu untuk membantu orangtuanya ini, langsung diamankan ke Komnas PA untuk mendapatkan penyembuhan dan pemulihan psikologis.Kekerasan pada Aldi ini bermula pada Jumat 10 Agustus 2007 dini hari. Ketika itu, Dendi baru pulang ke rumah. Aldi yang sedang tertidur lelap dibangunkan dan disuruh Dendi untuk mencari ibunya.Karena yang dicari tak kunjung ketemu, emosi Dendi memuncak. Bak petinju, dipukulnya Aldi tepat di wajah hingga lebam. Belum puas, ayahnya mengikat tangan dan kaki Aldi menggunakan ikat pinggang. Dendi juga memukul anaknya memakai galon air mineral hingga galonnya pecah, serta mengurungnya di lemari.Sekarang Dendi meringkuk di tahanan Polres Jakarta Selatan, Jl Wijaya, Jakarta.
(nwk/nrl)