Resmikan 35 SPKT di Jateng, Kapolri: Kami Hidupkan Kembali Fungsi Pamapta

Resmikan 35 SPKT di Jateng, Kapolri: Kami Hidupkan Kembali Fungsi Pamapta

Farih Maulana Sidik - detikNews
Jumat, 17 Okt 2025 17:03 WIB
Kapolri di Jateng
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meresmikan 35 sentra pelayanan kepolisian terpadu (SPKT) di wilayah Polda Jawa Tengah. (Foto: dok istimewa)
Jakarta -

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meresmikan 35 sentra pelayanan kepolisian terpadu (SPKT) di wilayah Polda Jawa Tengah (Jateng). Tujuannya, Kapolri ingin menghidupkan kembali fungsi Perwira Piket Pengawas Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (Pamapta) untuk peningkatan pelayanan kepolisian.

"Kita juga baru saja melaksanakan peresmian 35 SPKT, di mana kami menghidupkan kembali fungsi Pamapta. Sehingga kita bisa memberikan pelayanan di bidang operasional, khususnya terkait dengan peristiwa-peristiwa, laporan-laporan yang harus segera ditindaklanjuti," kata Jenderal Sigit dalam keterangannya, Jumat (17/10/2025).

"Maka kita minta Pamapta untuk bisa melaksanakan respons cepat, di samping juga layanan-layanan publik yang harus dilayani oleh SPKT," tambahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sigit menyebut Pamapta juga sebagai bagian upaya dari Polri untuk terus melakukan perbaikan kerja-kerja pelayanan kepolisian seperti yang diharapkan oleh masyarakat.

ADVERTISEMENT

"Itu juga bagian dari upaya kita untuk terus melakukan perbaikan, melakukan evaluasi terhadap kinerja kita terhadap apa yang diharapkan oleh masyarakat terhadap pelayanan kepolisian," ucapnya.

Dalam peresmian di Semarang ini, Polri juga mengelar bazar pangan murah dengan menyalurkan beras SPHP atau beras Bulog untuk masyarakat setempat. Ada 492,5 ton beras SPHP yang disalurkan di 282 titik seluruh Jateng pada hari ini.

"Kemudian sampai dengan tanggal 16 Oktober ini, Polri telah menyalurkan 108.636 ton beras SPHP pada 82.826 lokasi. Dari angka tersebut, Polda Jateng berhasil menyalurkan 28.210 ton," ujarnya.

Selain beras, bazar pangan murah itu juga menjual minyak dan telur. Sembako yang dijual itu harganya lebih dibanding yang dijual di pasar-pasar. Selisih harganya Rp 2.000-5.000.

"Alhamdulillah harapan kita ini bisa membantu masyarakat yang saat ini sedang membutuhkan untuk bisa lebih meringankan," imbuhnya.

Tonton juga video "Kapolri: Buruh Pegang Kunci Utama Dorong Kemajuan Bangsa" di sini:

(fas/fjp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads