Kepala SMAN 1 Cimarga Dini Fitria kembali bertugas setelah sempat dinonaktifkan gara-gara menampar murid yang merokok di lingkungan sekolah. Dini mengaku masih waswas meski sudah kembali bertugas.
"Perasaan saya sudah memaafkan, cuma perasaan waswas masih tetap ada. Kenapa? Karena saya khawatir teguran yang dilakukan, sampai saya berpikiran ke depan apa yang terjadi pada diri saya, saya adalah putri bumi pertiwi yang peduli terhadap generasi penerus bangsa, pendidikan karakter itu harus ditegakkan," kata Dini di SMAN 1 Cimarga, Lebak, Kamis (16/10/2025).
Dini mengatakan ingin ada batasan yang jelas soal teguran. Dia mengatakan guru saat ini khawatir untuk menegakkan aturan.
"Saya setuju ada TPPK (Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan), saya juga ingin ada tim yang memberikan coaching kepada kita semua, mana batasan menegur dan mana batasan mempermalukan. Jangan sampai kami ketakutan. Kalau bapak-bapak melihat kenapa murid-murid pada gondrong, itu guru-guru di kesiswaan khawatir kena bully kalau dipotong di sekolah. Ini kan jadi ketakutan pendidikan ini," ujarnya.
Dini berharap peristiwa yang terjadi menjadi momentum perbaikan sistem pendidikan. Dia menegaskan perlu ada aturan yang jelas terkait batasan penanganan siswa yang bermasalah.
"Intinya kami perlu coaching kepada pendidik, batasan-batasan mana yang masuk menegur dan mempermalukan, karena saya orangnya cukup tegas. Jujur saya perlu batasan karena tidak mungkin seorang guru, seorang pendidik membunuh karakter muridnya," ucapnya.
(haf/haf)