Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol menyampaikan Jakarta tidak masuk program awal PSEL (Pengelolaan Sampah menjadi Energi Listrik). Dia mengatakan Jakarta tidak memiliki lahan dan air yang cukup untuk PSEL.
"Ada 7 (kota), yang paling siap 7. Yang tidak siap yang saya sangat sayang ya Jakarta, Jakarta yang sampahnya 8 ribu ton per day ini tidak siap untuk PSEL. Dia tidak punya tanah yang cukup, tidak punya air yang cukup untuk mengelola itu, sehingga Jakarta tidak termasuk yang kami rekomendasikan di tahap awal," kata Faisol di Jakarta Pusat, Rabu (15/10/2025).
Faisol meminta Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung untuk segera menyiapkan lahan dan air untuk program PSEL. Dia menyebut ada 8.000 ton sampah yang dihasilkan Jakarta setiap hari dan sudah masuk kategori darurat sampah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya ingin meminta kepada Bapak Gubernur untuk menyikapi ini segera, berusaha menyiapkan sarana yang diperlukan untuk PSEL karena 8.000 ton per day ini tidak bisa dilakukan tanpa PSEL. Jakarta sudah masuk ke kedaruratan sampah dan keputusan tentang kedaruratan sampah sebagaimana dimandatkan oleh Perpres (109) tersebut tadi malam sudah saya tandatangani," ujarnya.
Selain Jakarta, Hanif juga meminta Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi untuk menyiapkan lahan dan air untuk PSEL. Dia tidak ingin proyek dibangun tapi berujung ditolak masyarakat karena tidak ada persiapan.
"Badung juga demikian, Bandung kami mohon izin kepada Bapak Gubernur Jabar untuk segera menyiapkan segala sesuatunya untuk menyelesaikan permasalahan sampah Bandung Raya. Ini tanahnya juga belum siap ini yang perlu dilakukan akselerasi. Kami sangat ingin bahwa projek ini tidak mangkrak di kemudian hari, sehingga semua persiapannya kita atur detail mulai dari kesiapan tanahnya, akses ke sananya kemudian ketersediaan airnya, ketersediaan koneksinya dengan listrik, kemudian keberadaan masyarakatnya," jelasnya.
"Jangan sampai nanti instalasi ini dibangun, masyarakat menolak. Ini yang harus kita kaji dengan serius sehingga hanya 7 raya tadi yang kita rekomendasikan," lanjutnya.
Hanif menuturkan Jakarta dan Bandung jadi penyumbang sampah terbanyak. Bahkan, sampah yang dihasilkan sudah menimbulkan kerusakan lingkungan.
"Untuk Jakarta dan Bandung, saya sangat berharap ini dua ibu kota provinsi ini sampahnya sangat banyak dan telah menimbulkan kerusakan lingkungan yang cukup besar. Saya minta dengan hormat kepada Bapak Gubernur DKJ dan Bapak Gubernur Jawa Barat untuk segera memenuhi prasyarat di dalam pengelolaan sampah menjadi energi listrik," ucapnya.
Lebih lanjut Hanif menyampaikan pemerintah pusat tidak akan merekomendasikan PSEL dibangun di Jakarta dan Jabar sebelum seluruh persyaratan dipenuhi. Dia menyebut dana PSEL berasal dari Danantara, sehingga harus dikelola secara bijak.
"Kita tidak akan merekomendasikan sepanjang itu belum terpenuhi karena ini bicara dana Danantara yang harus kita kelola dengan prudent," imbuhnya.
Tonton juga video "Menteri LH soal Cemaran Cesium Cikande: Mungkin Kelalaian Kita Semua" di sini:
(dek/ygs)