Pramono Ungkap Progres Kerja Sama dengan Danantara soal Pembangunan PLTSa

Pramono Ungkap Progres Kerja Sama dengan Danantara soal Pembangunan PLTSa

Brigitta Belia Permata Sari - detikNews
Rabu, 15 Okt 2025 13:24 WIB
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung (Belia/detikcom)
Jakarta -

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengungkap perkembangan kerja sama Pemprov Jakarta dengan Danantara terkait pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa). Dia memastikan pembahasan teknis sudah berjalan dan Jakarta siap dari sisi infrastruktur.

"Untuk hal yang berkaitan dengan PLTSa, kami sudah berkali-kali duduk dengan Danantara dan sudah disepakati karena memang Jakarta dibandingkan dengan daerah lain pasti infrastrukturnya lebih siap," kata Pramono kepada wartawan di Balai Kota Jakarta, Rabu (15/10/2025).

Pramono menyebutkan volume sampah di Ibu Kota saat ini mencapai 8.000 ton per hari. Selain itu, Jakarta memiliki cadangan timbunan sampah hingga 55 juta ton di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jumlah sampah harian sudah naik dari 7.700 menjadi 8.000 ton. Kemudian, kita punya stok di Bantargebang ada 55 juta (ton)," ujarnya.

Dengan ketersediaan sampah itu, Jakarta dinilai mampu menjalankan beberapa proyek PLTSa sekaligus. Pramono pun menyebut satu PLTSa akan menghasilkan kurang lebih 35 megawatt.

ADVERTISEMENT

"Kalau dibangun PLTSa dengan feeder atau input kurang lebih 2.500 sampai 3.000 ton, maka kita bisa empat atau sampai dengan lima PLTSa. Satu PLTSa akan menghasilkan kurang lebih 35 megawatt," jelasnya.

Pramono juga mengatakan minat investor dan operator internasional terhadap proyek ini cukup tinggi karena Jakarta dianggap sudah siap secara teknis maupun pasar energi.

"Para investor, terutama kontraktor-kontraktor, operator besar dunia berharap bisa bekerja sama di Jakarta," ujarnya.

Lebih lanjut, Pramono menyebutkan proyek PLTSa diproyeksikan tidak memerlukan skema tipping fee apabila tarif listriknya sesuai dengan standar. Menurut dia, skema ini akan makin mempercepat penyelesaian persoalan sampah di Ibu Kota.

"Dengan PLN pasti kita bisa kerja sama karena kalau memang per kWh-nya 20 sen, maka tidak perlu tipping fee," kata Pramono.

"Dengan demikian, saya yakin persoalan sampah di Jakarta akan segera terselesaikan. Urusan itu mudah-mudahan berjalan dengan baik," pungkasnya.

Simak juga Video 'Menteri LH Minta Pramono-KDM Siapkan Lahan untuk PSEL':

(bel/fas)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads