Pemprov DKI Jakarta resmi menjalin kerja sama dengan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) untuk memperkuat dokumentasi sejarah ibu kota. Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meminta perjalanan lima abad Jakarta terdokumentasi dengan baik.
Kerja sama tersebut diteken pada pembukaan Festival Pustakarsa di Taman Ismail Marzuki (TIM), Selasa (14/10/2025). Pramono menyebut, dokumentasi sejarah Jakarta selama ini masih belum utuh, bahkan sebagian besar arsip masa sebelum kemerdekaan banyak tersimpan di luar negeri.
"Tapi intinya saya ingin betul bahwa dalam lima abad perjalanan Jakarta, itu betul-betul harus bisa dipotret, terutama bagi generasi muda," kata Pramono dalam sambutannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga mengungkap arsip paling lengkap terkait pembangunan Jakarta justru berasal dari era Gubernur Ali Sadikin. Karena itu, Pramono ingin masa pemerintahannya tidak mengalami kekosongan dokumentasi.
"Tadi saya berpesan kepada Kepala Dinas Kearsipan bahwa untuk era saya, saya betul-betul mau arsipnya lengkap. Nanti dalam rapat paripurna yang akan datang, saya akan minta semua OPD dan BUMD menyiapkan kearsipannya," tegasnya.
Pramono menilai pengarsipan bukan hanya urusan administratif, tapi juga bagian penting dari literasi dan identitas kota global. Menurutnya, sejarah Jakarta yang telah memasuki usia lima abad harus dikurasi, dilestarikan, dan dapat diakses generasi masa depan.
Ia berharap kolaborasi dengan ANRI menjadi momentum baru dalam pengelolaan arsip Jakarta. "Mudah-mudahan ini sejarah baru yang memberi manfaat bukan hanya bagi Jakarta, tapi juga Arsip Nasional," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Pramono mengapresiasi peran berbagai pihak dalam meningkatkan budaya literasi, termasuk fasilitasi perpustakaan hingga malam hari. Ia menyebut indeks literasi Jakarta pada 2024 telah mencapai angka 94,16, salah satu yang tertinggi di Indonesia.
"Alhamdulillah Jakarta ini indeks pengukuran literasi di tahun 2024 mencapai 94,16. Ini sebenarnya sudah tinggi sekali dan mungkin di Indonesia salah satu yang tertinggi kali ya, untuk indeks literasi, indeks pengukuran literasinya," tuturnya.
Festival Pustakarsa sendiri menghadirkan unsur literasi, kearsipan, dan sastra, serta melibatkan pelajar SMA, mahasiswa, komunitas, dan pegiat budaya. Pramono berharap acara serupa digelar rutin untuk menjaga minat baca dan kesadaran dokumentasi sejarah di kalangan generasi muda.
"Acara ini pasti rutin, karena bagaimanapun sebagai kota global, budaya literasi, budaya baca itu juga akan menguatkan kita sebagai kota global bukan hanya urusan bisnis, bukan hanya urusan budaya, tetapi juga urusan budaya membaca dan literasi menjadi hal yang akan memajukan bangsa ini," pungkasnya.
Tonton juga video "Pramono Bakal Buat Pergub Larangan Konsumsi Daging Anjing-Kucing" di sini:
(bel/azh)