Dasco Sebut Bakal Ada Aplikasi Laporan Reses Anggota DPR: MKD Juga Pantau

Dasco Sebut Bakal Ada Aplikasi Laporan Reses Anggota DPR: MKD Juga Pantau

Dwi Rahmawati - detikNews
Senin, 13 Okt 2025 16:34 WIB
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Foto: Wakil Ketua DPR RI Dasco (Anggi Muliawati/detikcom)
Jakarta -

Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, mengatakan Kesetjenan DPR RI bakal mengeluarkan aplikasi yang berisi laporan pertangungjawaban anggota DPR RI selama masa reses ke daerah pemilihan. Dasco mengatakan aplikasi itu bisa diakses oleh publik sebagai bentuk pemantauan terhadap wakilnya di DPR RI.

"Kalau menurut kita itu kegiatan-kegiatan yang dilakukan itu kan harus menunjukkan komponen biaya yang cukup sesuai dengan uang yang kemudian dikasih, gitu aja. Itu aja sudah bagus kalau kemudian mereka kan wajib upload nanti kegiatannya apa, di mana, dalam bentuk apa, begitu," kata Dasco kepada wartawan, Senin (13/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dasco menyebut setiap anggota DPR RI wajib melaporkan pengunaan dana reses ke dalam aplikasi itu. Ketua Harian DPP Partai Gerindra tersebut mengatakan laporan yang diunggah oleh anggota DPR akan dipantau pula oleh Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).

"Ini kan yang bikin aplikasi kan kita nih. Bukan anggota DPR, itu kan di Kesetjenan yang bikin. Nanti itu diwajibkan setiap anggota DPR harus melaporkan kegiatan resesnya. Dan itu kan langsung satu akun satu anggota DPR," kata Dasco.

ADVERTISEMENT

"Jadi kalau masyarakat pengin buka, ketik misalnya tinggal Sufmi Dasco, gitu. Jadi tinggal buka, dilihat. Dan itu juga nanti akan dimonitor oleh MKD kita minta," tambahnya.

Dasco menjelaskan saat anggota DPR melaksanakan reses ke Dapil kerap kali ada kebutuhan dana tak terduga. Bahkan, ia menyebut anggota DPR ada juga yang nombok untuk memperbaiki sejumlah fasilitas.

"Nah, dalam kunjungan kunjungan aspirasi kadang-kadang juga itu ditembak di lapangan, misalnya jalan desa atau kampung harus diperbaiki, misal perlu tenda untuk orang meninggal, gitu-gitu," kata Dasco.

"Lah, ini kadang-kadang anggota DPR ini, ya bisa juga nombok, gitu loh. Nah, sehingga kemudian kita nggak bisa masukin ini kegiatan. Kita nggak bisa bikin standar kegiatannya, gitu loh karena komponen kegiatannya itu kan nggak sama dan bervariatif. Dan itu kan di banyak sekian ratus anggota itu nggak bisa disamain," imbuhnya.




(dwr/maa)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads