BMKG: Kerugian Ekonomi Akibat Karhutla di 2025 Capai Rp 6,7 Triliun

BMKG: Kerugian Ekonomi Akibat Karhutla di 2025 Capai Rp 6,7 Triliun

Kurniawan Fadilah - detikNews
Senin, 13 Okt 2025 14:37 WIB
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati (Fadil/detikcom)
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati (Fadil/detikcom)
Jakarta -

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan perbandingan kerugian akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terhadap biaya penanganan pada 2025. Berdasarkan data yang diperoleh dari BNPB, kerugian yang timbul sebesar Rp 6,7 triliun.

"Tahun 2025 yang kita lakukan baru saja ini, terutama ini dengan operasi modifikasi cuaca, tentunya didukung dengan yang lain-lain, itu kerugiannya adalah sebesar Rp 6,7 triliun," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di gedung Kemenhut, Jakarta, Senin (13/10/2025).

Dwikorita menjelaskan, angka ini menurun drastis bila dibandingkan dengan siklus 5 tahunan karhutla pada 2019. Dia menerangkan, pada 2019, atau tepatnya saat El Nino Moderat terjadi, kerugian ekonomi akibat karhutla mencapai Rp 75 triliun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di tahun 2019, saat itu terjadi El Nino Moderat, itu kerugian yang terjadi akibat karhutla sebesar Rp 75 triliun, ini data dari BNPB," jelas dia.

Dia menjelaskan, dari perbandingan ini pun bisa dilihat terdapat selisih yang cukup besar. Dia mengatakan nilai manfaat yang timbul dari penanganan karhutla dalam siklus 5 tahunan ini mencapai 1.030 dibanding 1.

ADVERTISEMENT

"Sehingga kalau dihitung cost benefit ratio-nya itu 1.030 banding 1. Jadi manfaatnya itu 1.030 kali lebih besar dari kerugian setelah penanganan karhutla yang dilakukan saat ini," tuturnya.

"Jadi kerugian yang dihitung tadi, ini sebetulnya datanya dari BNPB. Nah ini terutama kerugian nilai ekonomi, belum memasukkan lingkungan, seperti itu. Jadi ada kerugian ekonomi, tapi juga ada kerugian lingkungan," imbuhnya.

(ygs/ygs)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads