Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menargetkan pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Jembatan Donat di kawasan Dukuh Atas atau Jembatan Donat bisa selesai pada tahun 2026. Pramono mengatakan proyek ini merupakan bagian dari penataan kawasan transit terpadu (TOD) yang menghubungkan moda transportasi publik.
"Saya meminta kalau bisa dimulai segera supaya tahun 2026 itu sudah bisa diselesaikan," ujar Pramono di Kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Senin (13/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan jembatan tersebut akan menghubungkan area MRT, LRT, TransJakarta, dan KRL di Dukuh Atas agar mobilitas pejalan kaki lebih aman dan nyaman. Selama ini konektivitas antarmoda di Dukuh Atas sudah baik, tapi belum maksimal untuk pejalan kaki.
"Dan kalau itu terjadi, maka integrasi moda, baik itu LRT, KRL, MRT, juga kereta bandara akan bisa tertangani, termasuk Transjakarta," ungkapnya.
"Dan itu pasti manfaatnya besar sekali sehingga orang tidak perlu kehujanan atau keluar dahulu kemudian baru masuk, tetapi menggunakan cincin donat tadi untuk bisa pergi ke mana aja, apakah mau ke kereta bandara ataukah pulang naik KRL dan sebagainya," sambungnya.
Di sisi lain, hari ini pihaknya juga akan melakukan rapat khusus untuk membahas terkait pembangunan TOD Dukuh Atas.
"Hari ini kebetulan jam 11.00 kami akan rapat hal tersebut secara khusus," imbuhnya.
Diketahui, Jembatan dengan desain melingkar mirip donat bakal dibangun di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat, untuk menghubungkan sejumlah moda transportasi umum. Warga pun mendukung rencana itu.
Salah satu warga, Reza (31), mengaku sudah mendengar rencana tersebut. Dia mengaku penasaran bagaimana hasilnya.
"Makanya belum lihat juga ini, penasaran bulat gitu ya. Berarti mutar, ya kalau desain itu ada pakarnya. Mau cobain juga sih nanti kalau jadi. Mau lihat kayak apa jadinya," kata Reza ditemui di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Minggu (12/10).
Pria asal Bekasi berharap jembatan tersebut dibuat nyaman bagi pejalan kaki. Dia mengatakan jembatan itu harus mempermudah orang-orang berpindah dari satu moda transportasi ke moda lainnya.
"Kalau bisa ya dibikin senyaman mungkin kan, ininya apanya ya mungkin tempatnya, kalau ada tempat connecting yang lebih bagus, support buat foto-foto segala macam. Ya kalau udah jadi bagus, ya namanya centralized, jadi kita semua enak jadi, kayak LRT mau ke MRT nggak usah lewat stasiun (KRL Sudirman) lagi, jadi simpel," ujarnya.
Warga lain, Rizki (26), juga mendukung rencana pembangunan jembatan itu. Dia berharap jembatan itu bisa menghubungkan banyak moda transportasi di kawasan Dukuh Atas.
"Kayaknya bagus. Bagus, bagus, kalau semua terhubung," ucap Rizki.
Simak juga Video Pemprov DKI Mau Bangun Jembatan Penghubung Ancol-JIS