MUI: Gencatan Senjata Gaza Bisa Langgeng Jika Israel Akui Negara Palestina

MUI: Gencatan Senjata Gaza Bisa Langgeng Jika Israel Akui Negara Palestina

Yogi Ernes - detikNews
Minggu, 12 Okt 2025 09:02 WIB
Naib Amirul Hajj, Buya Anwar Abbas
Foto: Anwar Abbas (Dok Media Center Haji 2024)
Jakarta -

Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas, menilai gencatan senjata tahap pertama di Gaza tidak akan berlangsung lama. Dia mengatakan masih ada kesepakatan krusial yang belum tercapai antara Israel dan Hamas.

"Saya sangat yakin seyakin-yakinnya gencatan senjata antara Israel dan Hamas ini tidak akan berumur panjang sebab kesepakatan ini dibangun tidak ada dasar keuntungan yang akan didapat oleh kedua belah pihak baik jangka pendek, menengah, dan panjang," kata Anwar saat dihubungi, Minggu (12/10/2025).

Anwar menjelaskan ada perbedaan kepentingan Israel dan Hamas yang saat ini belum menemukan titik terang. Hamas menginginkan berdirinya negara Palestina, sementara ide tersebut ditolak mentah-mentah oleh Israel selama ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Anwar, gencatan senjata yang telah dicapai pada Kamis (9/10) hanya sebatas jeda sementara bagi Israel dan Hamas. Dia meyakini perang bisa meletus lagi jika persoalan krusial tersebut belum menemukan titik temunya.

ADVERTISEMENT

"Gencatan senjata ini bagi kedua belah pihak punya arti hanya untuk mendapatkan jeda sejenak. Begitu masing-masing pihak merasa sudah segar dan siap kembali untuk bertempur maka gencatan senjata akan bubar dan perang pun kembali meletus," tutur Anwar.

Anwar mengatakan dunia internasional saat ini harus terus menyuarakan mengenai berdirinya negara Palestina. Dia juga meminta publik tidak lengah dengan tuntutan pengakuan negara Palestina di tengah kesepakatan gencatan senjata di Gaza saat ini.

Dia menyebut gencatan senjata di Gaza bisa berlangsung permanen jika Israel mau mengakui negara Palestina dan hidup berdampingan secara damai dengan rakyat Palestina.

"Jika dunia ingin gencatan senjata ini langgeng maka dunia, terutama Amerika Serikat, harus bisa memaksa Israel untuk mengakui kehadiran negara Palestina dan kesediannya untuk hidup berdampingan secara damai dengan negara Palestina tersebut," katanya.

Diketahui, Israel telah memulai penarikan pasukan secara bertahap dari Jalur Gaza pada hari Jumat (10/10), menyusul kesepakatan gencatan senjata dengan kelompok Hamas. Badan pertahanan sipil Gaza mengonfirmasi pada hari Jumat, bahwa pasukan Israel telah mulai mundur dari beberapa wilayah di Gaza, terutama di Kota Gaza dan Khan Younis.

"Pasukan Israel telah mundur dari beberapa wilayah di Kota Gaza," ujar Mohammed al-Mughayyir, seorang pejabat senior di badan tersebut, dilansir kantor berita AFP, Jumat (10/10).

Ia menambahkan bahwa kendaraan-kendaraan militer Israel juga telah ditarik dari beberapa wilayah di kota Khan Younis, Gaza selatan.

Tonton juga video "Celios Minta MUI Buat Fatwa Gaji Menteri/Wamen yang Rangkap Jabatan" di sini:

(ygs/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads