Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) DKI Jakarta telah memangkas 55.945 pohon yang berpotensi tumbang sepanjang Januari hingga September 2025. Langkah ini untuk mengantisipasi risiko pohon tumbang saat musim hujan.
"Dari bulan Januari sampai September 2025, Dinas Pertamanan sudah melakukan pemangkasan sebanyak 55.945 pohon yang tersebar di RTH di lima wilayah kota," kata Kepala Distamhut DKI Jakarta Fajar Sauri saat dihubungi, Sabtu (11/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan pemangkasan dilakukan berdasarkan kondisi fisik pohon yang dinilai rawan tumbang. Beberapa ciri yang menjadi indikator ialah batang yang keropos, akar terganggu karena konstruksi, kemiringan melebihi 30 derajat, serta bentuk tajuk yang tidak proporsional terhadap batang.
"Secara fisik terdapat keropos pada batang pohon, perakaran terganggu konstruksi, kemiringan pohon melebihi 30 derajat, dan bentuk tajuk tidak proporsional dengan batang pohonnya," jelasnya.
Fajar mengatakan lokasi pemangkasan difokuskan pada titik-titik yang memiliki potensi risiko terhadap masyarakat, mulai di pinggir jalan hingga taman.
"Prioritas utama adalah pemangkasan pada lokasi jalur hijau atau pohon-pohon yang berada di sisi tepian maupun median jalan dan jalur hijau. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kejadian pohon tumbang pada musim hujan," ujarnya.
Fajar mengatakan Jakarta Timur mencatat jumlah pemangkasan terbanyak sekitar 15 ribu pohon. Kemudian disusul Jakarta Selatan sekitar 13 ribu pohon.
"Berdasarkan laporan yang kami himpun hingga bulan September 2025, kegiatan pemangkasan terbanyak ada di wilayah Jakarta Timur sebanyak kurang lebih 15 ribu pohon, diikuti dengan Jakarta Selatan sebanyak kurang lebih 13 ribu pohon," tutupnya.
Saat ini pihaknya masih melanjutkan pemangkasan secara bertahap hingga akhir tahun. Hal itu mengingat potensi cuaca ekstrem yang bisa memicu pohon tumbang dan membahayakan warga.
Lihat juga Video 'Hujan Angin, Sejumlah Pohon di Jombang Tangsel Tumbang':
(bel/amw)