Sebanyak 50 jenazah korban robohnya bangunan Pesantren Al Khoziny di Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, teridentifikasi. Proses identifikasi ini dilakukan secara bertahap sejak evakuasi korban dimulai pada awal pekan lalu.
"Data hasil identifikasi sampai hari Jumat 10 Oktober, sebanyak 50 jenazah telah berhasil dikenali," ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dilansir Antara, Sabtu (11/10/2025).
Ia menyebutkan tim DVI masih memiliki tugas untuk memproses 11 jenazah lainnya, termasuk lima potongan tubuh korban yang ditemukan tim SAR gabungan secara bertahap di lokasi kejadian. Seluruh jenazah yang telah teridentifikasi telah diserahkan kembali kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, sejumlah keluarga korban dilaporkan masih menunggu hasil identifikasi lanjutan di Rumah Sakit Bhayangkara, Surabaya, tempat proses DVI dilakukan.
Berdasarkan rapat tingkat menteri yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno, sejumlah kementerian dan lembaga terkait bakal mendampingi upaya rehabilitasi, termasuk melakukan audit terhadap material dan desain bangunan serta memberikan rekomendasi teknis untuk memastikan keselamatan pada pembangunan berikutnya.
KBM Dimulai 2 Pekan Lagi
Perwakilan alumni Ponpes Al Khoziny KH Zaenal Arifin mengatakan, dalam dua hingga tiga minggu ke depan, para santri sudah bisa kembali ke pondok. Namun, untuk sementara mereka tidak akan menempati lokasi utama karena area tersebut kini telah dipasangi garis polisi (police line) untuk proses penyidikan.
"Rencananya dua sampai tiga minggu ke depan sudah diperbolehkan kembali. Tapi tidak di lokasi utama karena sudah dipasangi police line. Kami arahkan ke Kampus 2 dan juga ke Pondok Pesantren Al Falah Siwalan Panji, karena Al Falah juga bagian dari Al Khoziny," ujar KH Zaenal Arifin dilansir detikJatim, Jumat (10/10/2025).
Menurutnya, persiapan sudah mulai dilakukan agar kegiatan belajar santri tetap berjalan normal meskipun berpindah tempat. Ia juga menyadari bahwa belum semua santri siap kembali karena bisa jadi masih mengalami trauma.
"Kita belum tahu secara total ya, mungkin ada di antara mereka yang masih trauma. Jadi kita sesuaikan dengan kondisi santri yang datang nanti," jelasnya.
Lihat Video 'Haikal Korban Ponpes Al Khoziny Masih Dirawat di HCU':