Survei Litbang Kompas: 71,5% Publik Puas dengan Kinerja Kementan

Survei Litbang Kompas: 71,5% Publik Puas dengan Kinerja Kementan

Hana Nushratu - detikNews
Jumat, 10 Okt 2025 19:55 WIB
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman
Foto: Kementan
Jakarta -

Hasil survei terbaru Litbang Kompas menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Kementerian Pertanian RI (Kementan) mencapai 71,5%. Angka ini tergolong tinggi sekaligus menunjukkan bahwa berbagai program Kementan di bawah kepemimpinan Mentan RI Andi Amran Sulaiman mendapat apresiasi luas dari masyarakat.

Peneliti Litbang Kompas Agustina Purwanti mengungkapkan publik menilai Kementan berhasil menunjukkan keseriusan dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. Berdasarkan hasil survei kepuasan terhadap kinerja Kementan, sebanyak 71,5% responden puas.

"Kepuasan responden terhadap kinerja Kementerian Pertanian di angka 71,5 persen. Ambang yang cukup lumayan. Ini karena banyak hal yang sudah dilakukan Kementerian Pertanian berkaitan dengan pangan yang memang diturunkan oleh program pemerintah," kata Agustina, dalam keterangan tertulis, Jumat (10/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agustina menambahkan apresiasi publik terutama disebabkan oleh keberhasilan Kementan dalam meningkatkan produksi padi/beras, menjaga nilai tukar petani (NTP) di level 124, serta menjalankan berbagai program bantuan, dan Petani Milenial.

ADVERTISEMENT

"Publik menilai program-program itu nyata dan berdampak langsung. Bahkan, tingkat keyakinan terhadap keberhasilan Kementan dalam meningkatkan kesejahteraan petani mencapai 77%," kata Agustina.

Selain itu, Litbang Kompas juga merilis hasil survei kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah dalam program ketahanan pangan nasional. Berdasarkan survei sebanyak 61,5% responden puas.

"Kami Litbang melakukan survei terkait dengan pangan. Angka kepuasannya lumayan di angka sekitar 61,5%," jelas Agustina.

"Itu cukup bisa diapresiasi karena publik pun melihat ada keseriusan dari pemerintah untuk menangani program pangan. Memang tidak bisa dipungkiri masih ada yang tidak puas, ini menjadi hal yang perlu ditingkatkan ke depan," sambungnya.

Sementara itu, Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM Prof Lilik Sutiarso menilai hasil survei ini selaras dengan capaian Kementan yang semakin dekat dengan target swasembada pangan.

"Kalau kita lihat, target swasembada pangan yang semula ditetapkan empat tahun, kini direvisi menjadi satu tahun oleh pemerintah, dan tren produktivitas menunjukkan arah yang positif. Dukungan regulasi, infrastruktur, hingga sinergi antarlembaga semuanya berjalan di koridor yang sama," jelas Prof Lilik.

Menurut Prof Lilik, stok beras nasional yang pernah menyentuh 4,2 juta ton menjadi bukti nyata keberhasilan pemerintah menjaga ketersediaan pangan.

"Kita bisa melihat kerja Kementan tidak berdiri sendiri, tetapi merupakan hasil kolaborasi lintas sektor dan daerah. Program cetak sawah, perbaikan distribusi, dan penyaluran beras SPHP memperkuat sistem pangan nasional kita," kata Prof Lilik.

Lebih lanjut, Prof Lilik menekankan dua tantangan utama yang harus dijaga ke depan: mempertahankan status swasembada meski menghadapi potensi anomali iklim, serta menyiapkan sistem pangan nasional menuju kedaulatan pangan 2045.

"Presiden telah menegaskan bahwa kedaulatan pangan adalah bagian dari kedaulatan negara. Karena itu, kerja kolaboratif yang kini dilakukan harus dijaga dan diperkuat," pungkasnya.

(anl/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads