Gus Ipul: Keberanian Marsinah Mengguncang Nurani Bangsa

Gus Ipul: Keberanian Marsinah Mengguncang Nurani Bangsa

Mega Putra Ratya - detikNews
Jumat, 10 Okt 2025 13:27 WIB
Gus Ipul: Keberanian Marsinah Mengguncang Nurani Bangsa
Foto: Kemensos
Jakarta -

Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menghadiri seminar pengusulan aktivis buruh Marsinah sebagai Pahlawan Nasional. Usulan ini sebelumnya telah didukung langsung oleh Presiden Prabowo Subianto saat peringatan Hari Buruh 2025, pada 1 Mei di Jakarta.

"Hari ini kita bersama tokoh-tokoh Kabupaten Nganjuk, dengan Bapak Wakil Bupati dan berbagai kalangan, kita seminar untuk memahami lebih jauh perjuangan Marsinah. Nah, ini ada usulan banyak sekali dari masyarakat agar Marsinah bisa diusulkan menjadi Pahlawan Nasional," kata Gus Ipul dalam keterangannya, Jumat (10/10/2025).

Seminar bertajuk "Marsinah: Perjuangan, Kemanusiaan, dan Pengakuan Negara" itu digelar di Front One Ratu Hotel, Nganjuk, Jawa Timur. Kegiatan ini menjadi bagian dari syarat uji publik dalam proses pengajuan gelar Pahlawan Nasional yang sebelumnya telah dimulai dari tingkat daerah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Turut hadir Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono, Wakil Bupati Nganjuk Trihandy Cahyo Saputro, keluarga almarhumah Marsinah, serta berbagai elemen masyarakat.

Gus Ipul yang menjadi keynote speaker menjelaskan bahwa pengusulan Marsinah membutuhkan kajian mendalam, komprehensif, dan objektif.

ADVERTISEMENT

"Marsinah bukan pejabat, bukan tokoh besar, bukan pemimpin partai atau pengusaha berpengaruh. Ia hanya seorang buruh, gadis muda dari Desa Nglundo, Nganjuk, tapi keberaniannya mengguncang nurani kita hingga hari ini," ujarnya.

Marsinah lahir di Nganjuk, 10 April 1969, sebagai anak kedua dari pasangan Astin dan Sumini. Ia bekerja di PT Catur Putra Surya (CPS), pabrik arloji di Porong, Sidoarjo, dan dikenal vokal memperjuangkan kesejahteraan buruh melalui Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) unit kerja PT CPS.

"Marsinah tidak berjuang untuk dirinya sendiri. Ia berjuang untuk hak orang banyak. Untuk rezeki yang layak, untuk martabat buruh, dan untuk rasa keadilan yang sederhana," kata Gus Ipul.

Ia menambahkan, perjuangan Marsinah harus dimaknai dari nilai kemanusiaan dan keberanian moral, bukan dari sisi konflik yang melingkupinya.

"Marsinah adalah simbol tentang apa artinya menjadi manusia Indonesia seutuhnya yang berani berkata benar, bahkan ketika dunia memilih diam," tegasnya.

Menurut Gus Ipul, perjuangan Marsinah sejalan dengan nilai Pancasila, khususnya sila kedua.

"Dalam Pancasila, sila kedua berbunyi 'Kemanusiaan yang adil dan beradab'. Marsinah menjalani sila itu bukan dengan kata, tapi dengan laku," ucapnya penuh semangat.

Sudah 32 tahun sejak kepergian Marsinah, namun semangat perjuangannya terus hidup. Dukungan agar ia mendapat gelar Pahlawan Nasional kini semakin kuat, termasuk dari Presiden Prabowo.

"Ketika Presiden Prabowo berbicara tentang Marsinah sebagai Pahlawan Nasional, kita sesungguhnya diajak merenungkan tentang sesuatu yang lebih besar dari sekadar penghargaan. Presiden menekankan pesan moral kepada kita semua, khususnya generasi muda," ujar Gus Ipul.

Kementerian Sosial, lanjutnya, menjadi lembaga yang berperan dalam menilai, meneliti, dan mengakui jasa tokoh-tokoh bangsa.

"Namun lebih dari sekadar gelar, kita ingin menyalakan kembali api yang pernah dinyalakan Marsinah, api keberanian, kejujuran, dan solidaritas sosial," katanya.

Menutup pidatonya, Gus Ipul berharap kegiatan ini dapat memperkaya pemahaman publik tentang arti perjuangan dan kemanusiaan.

"Mengusulkan Marsinah sebagai Pahlawan Nasional bukanlah sekadar mengenang, tetapi menegakkan martabat bangsa," tutupnya.

Simak juga Video: Prabowo soal Aktivis Buruh Marsinah Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional

(mpr/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads