Mensos Tegaskan Penguatan Data Kunci Utama Pelaksanaan Program Kemensos

Mensos Tegaskan Penguatan Data Kunci Utama Pelaksanaan Program Kemensos

Rahmat Khairurizqi - detikNews
Kamis, 09 Okt 2025 21:08 WIB
Menteri Sosial Saifullah Yusuf
Foto: Kemensos
Jakarta -

Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menegaskan penguatan data sebagai kunci utama pelaksanaan program-program Kementerian Sosial Kemensos. Gus Ipul meminta seluruh unit kerja tidak hanya mengandalkan Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), tetapi juga memanfaatkan data dari berbagai kementerian dan lembaga lain.

"Pastikan by name by address (BNBA). Setelah itu baru dikirim ke DTSEN," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (9/10/2025).

Hal itu disampaikannya saat memimpin rapat pimpinan di Ruang Rapat Utama Gedung Kemensos, Kamis (9/10), yang dihadiri jajaran pejabat tinggi Kemensos.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menekankan pemetaan penerima bantuan sosial, layanan rehabilitasi, dan program pemberdayaan harus berbasis data yang terverifikasi dan dilengkapi dengan pemeriksaan lapangan (ground check).

ADVERTISEMENT

"Saya ingin 2026 dimulai dengan data yang valid, solid dan terverifikasi. Data yang sudah Ground Check," kata Gus Ipul.

Gus Ipul juga mengingatkan pentingnya integrasi antarprogram di Kemensos, yakni rehabilitasi sosial, perlindungan sosial, dan pemberdayaan sosial. Menurutnya, ketiga aspek tersebut tidak boleh berjalan sendiri-sendiri.

"Tidak bisa bekerja sendiri, harus dengan perlindungan dan jaminan sosial, harus dengan rehabilitasi sosial, harus dengan pemberdayaan sosial," tegasnya.

Lebih jauh, ia meminta agar capaian kinerja setiap tahun dapat diukur secara jelas berdasarkan data valid, baik jumlah penerima bansos maupun tingkat keberhasilan pemberdayaan.

"Arahan saya jelas, pertajam data lalu susun prioritas intervensi dan setiap tiga bulan ada evaluasi. Yang jadi tanggung jawab jalankan," jelas Gus Ipul.

Adapun salah satu program Kemensos yang telah mengedepankan penggunaan DTSEN dan ground check adalah bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) Anak Yatim Piatu (YAPI). Hingga September 2025, program ini telah menjangkau 271.111 dari target 294.000 penerima manfaat, atau sekitar 92,25 persen.

Menurut Direktur Rehabilitasi Sosial Anak, Mas Kahono Agung Suhartoyo seluruh data penerima program YAPI divalidasi melalui pendamping rehabilitasi sosial yang turun langsung ke lapangan.

"Jadi kami meminta dari Dinas sosial, kemudian kami lakukan validasi (melalui) pendamping rehsos. Asesmennya ada semua," jelas Agung.

Simak juga Video 'MPLS Sekolah Rakyat Surakarta Dibuka, Wamensos Tinjau Fasilitas Baru':

(anl/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads