Pemkot Surabaya Gelontorkan Bonus Rp 42,7 M buat Atlet Porprov IX Jatim

Pemkot Surabaya Gelontorkan Bonus Rp 42,7 M buat Atlet Porprov IX Jatim

Diffa Rezy - detikNews
Kamis, 09 Okt 2025 19:23 WIB
Pemkot Surabaya Gelontorkan Bonus Rp 42,7 M buat Atlet Porprov Jatim
Foto: Pemkot Surabaya
Jakarta -

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelontorkan bonus sebesar Rp 42,7 miliar bagi atlet dan pelatih berprestasi di ajang Porprov IX Jawa Timur (Jatim) 2025. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengaku bersyukur atas keberhasilan kota pahlawan mempertahankan gelar juara umum Porprov Jatim untuk kesembilan kalinya.

"Alhamdulillah setelah diverifikasi (nama-nama) oleh teman-teman KONI disampaikan, hasil turun dari verifikasi KONI Jawa Timur, baru kita bagi bonusnya," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (9/10/2025).

Adapun bonus yang diberikan setelah proses verifikasi oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Surabaya dan KONI Jawa Timur ini diserahkan di halaman Balai Kota Surabaya, Rabu (8/10) kemarin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Eri, verifikasi dilakukan ketat agar data peraih medali benar-benar valid. Ia mengungkap sempat ada sejumlah nama atlet yang tercatat di KONI Surabaya, tetapi tidak terdata di KONI Jawa Timur.

"Nah, ini yang kita memang lakukan khusus di Surabaya karena jumlah medalinya banyak. Kami selalu meminta verifikasi ke KONI Surabaya dan KONI Jawa Timur. Jadi setelah dari KONI Surabaya ke KONI Jawa Timur," katanya.

ADVERTISEMENT

Ia menambahkan, langkah tersebut penting untuk menjaga transparansi agar penerima bonus sesuai dengan hasil kompetisi.

"Agar apa? Agar (atlet) yang dapat emas benar-benar pas (sesuai)," tambahnya.

Eri juga menjelaskan, selain karena verifikasi, pencairan bonus baru dilakukan pada Oktober 2025 karena adanya penyesuaian anggaran.

"(Anggaran) yang kita siapkan pada waktu itu adalah jumlah emas, ternyata jumlah peraknya juga naik, tidak sesuai dengan prediksi kita. Sehingga kita melakukan penambahan-penambahan dalam anggaran," jelasnya.

Ia pun menyinggung cabang olahraga (cabor) anggar yang sempat bermasalah dalam pencatatan hasil. Meski tidak diakui dalam Porprov, Pemkot tetap memberi penghargaan kepada para atletnya.

"Cabang Anggar itu kita mendapatkan tiga emas dan satu sedang bertanding, ternyata tidak diakui. Tapi kami tetap memberikan bonus kepada tiga dan empat orang ini meskipun (nilainya) tidak sebesar dengan emas yang sama," ujarnya.

Menurutnya, langkah tersebut menjadi bentuk penghargaan atas perjuangan para atlet yang telah mengharumkan nama Surabaya.

"Tapi bagaimanapun mereka sudah berjuang dan semoga ini memberikan semangat kepada seluruh atlet Surabaya, karena atlet Surabaya tidak bisa dibeli dengan uang, tidak bisa dibeli dengan apa pun," tegasnya.

Lebih lanjut, Eri menekankan pemberian bonus bukan semata soal uang, melainkan bentuk apresiasi bagi mereka yang menjaga marwah Kota Surabaya di bidang olahraga.

"Bonus ini adalah penghargaan dari Pemerintah Kota Surabaya kepada seseorang yang membawa nama baik dan menjaga marwah Kota Surabaya dalam Porprov ini, menjaga dalam olahraga ini," tuturnya.

Ia berharap bonus ini menjadi penyemangat menjelang Porprov X Jatim 2027 yang akan digelar di Surabaya.

"Semoga ini memberikan semangat, (Porprov Jatim) 2027 target kita 250 emas, semoga tercapai," jelasnya.

Sementara itu, Ketua KONI Surabaya Hoslih Abdullah menyampaikan Surabaya berhasil mempertahankan juara umum untuk kesembilan kalinya dengan 198 medali emas, 133 perak, serta 138 perunggu.

"Terima kasih Pak Eri, dorongannya luar biasa. Sebetulnya target 200 medali emas (tercapai), tapi kemarin kita ada di Cabor Anggar yang tiba-tiba dihentikan dan tidak dihitung perolehan medalinya," ujar Hoslih.

Ia menambahkan, jika medali dari cabor anggar dihitung, total emas Surabaya seharusnya mencapai 201, dan menargetkan Surabaya bisa mempertahankan juara umum untuk ke-10 kalinya pada Porprov X Jatim 2027.

"Target yang harus diemban pada (Porprov Jatim) tahun 2027 harus mempertahankan juara umum kembali yang ke-10 kalinya, dengan meraih medali 250 medali emas," tegasnya.

Lebih lanjut, Hoslih menjelaskan penetapan penerima bonus dilakukan setelah KONI Surabaya menerima surat keputusan dari KONI Jawa Timur guna menghindari kesalahan data.

"Dari situ muncul para juaranya, karena kalau kita yang menentukan sendiri pasti akan banyak kelirunya. Mereka di KONI Jawa Timur sudah mempunyai tim dan mendapat laporan dari masing-masing teknikal delegate cabor," ujarnya.

Namun, proses tersebut pun tidak selalu mudah, karena setelah dilakukan cross-check terdapat beberapa nama atlet yang perlu diverifikasi ulang.

"Sehingga kita harus kirim surat lagi (ke KONI Jatim) agar nama-nama itu tidak hilang," katanya.

Ia pun menekankan pentingnya ketelitian agar tidak terjadi kesalahpahaman dan berharap masyarakat memahami bahwa pencairan bonus tidak bisa dilakukan secara instan.

"Kalau prosesnya itu sudah benar, pasti kita akan lebih cepat dari daerah kabupaten/kota lainnya, meskipun ada beberapa daerah baru bisa memberikan reward tahun depan," ujarnya.

Sementara itu, atlet judo perorangan peraih medali perak, Cyrila Aurora Khanza Paramesti (13), mengaku bangga bisa membawa nama baik Kota Surabaya.

"Rasanya senang banget, karena cita-cita saya menjadi angkatan, maka saya berproses di latihan ini untuk mengejar sebuah cita-cita," ujar Khanza.

Ia menilai bonus yang diberikan bukan hal utama, karena dirinya lebih fokus pada prestasi dan semangat mengharumkan nama kota.

"Harapannya ke depan saya jauh lebih baik, ingin mengharumkan nama Surabaya lebih baik lagi untuk mendapatkan emas di (ajang) selanjutnya. Terima kasih Pak Wali Kota, selanjutnya saya akan mempersembahkan medali emas untuk Surabaya," pungkasnya.

Simak juga Video 'Erick Thohir Usulkan Dana Pensiun Atlet-Pelatih Berprestasi':

(anl/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads