Tak Pakai Safety Belt & Helm Diduga Sebabkan 2 Kuli Tewas
Kamis, 09 Agu 2007 16:56 WIB
Jakarta - Kecelakaan kerja yang menewaskan 2 kuli bangunan di Apartemen Kelapa Gading Square, diduga akibat lalai menerapkan standar keamanan kerja. Antara lain penggunaan helm, sepatu, dan safety belt.Hal itu diungkapkan seorang saksi, Aan (28), yang merupakan salah seorang kuli bangunan di Apartemen Kelapa Gading Square, Jl Boulevard Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara, Kamis (9/8/2007)."Banyak yang nggak pakai helm di sini, Mas. Terus suka pada malas-malasan pakai sepatu, cuma pakai sandal jepit. Kalau yang tadi pagi jatuh, saya memang nggak tahu pasti. Cuma memang kemarin-kemarin nggak pakai safety belt," kata Aan.Dugaan pria ini sangat beralasan. Pantauan detikcom, banyak kuli bangunan yang bekerja, bahkan hingga lantai 20, hanya menggunakan topi kain dan sandal jepit.Sedangkan untuk pekerjaan mengangkat besi dan baja atau mengecor semen, mereka hanya menggunakan tangan kosong."Dulu Mas, awal-awal baru seminggu kerja, tangan saya jadi melepuh. Sekarang sudah biasa, sudah kebal meski kapalan," ujarnya.Sementara itu pimpinan kontraktor Nindya Karya Pulau Intan (NKPI), tidak berhasil ditemui untuk dikonfirmasi."Wah pimpinannya keluar, tadi mengantar korban ke rumah sakit," kata Sunardi, seorang satpam yang berjaga di kantor proyek di lantai 4 tower C Kompleks Kelapa Gading Square.Di pintu masuk kantor itu, ditempel selembar kertas berukuran A4 yang berisi pengumuman bagi pekerja.Bunyinya: "Tidak pakai helm denda Rp 50.000, tidak pakai sepatu denda Rp 25.000, tidak pakai ID card denda Rp 25.000, tidak pakai safety belt denda Rp 100.000."Menurut satpam itu, denda ini cukup efektif. Pantauan detikcom pukul 16.30 WIB, aktivitas pembangunan apartemen itu tampak normal. Ratusan pekerja sibuk dengan pekerjaannya masing-masing.Di sisi dalam kantor itu terdapat banyak helm proyek, menggantung tak terpakai. Tidak diketahui apakah helm itu milik para kuli yang ogah-ogahan mengenakannya atau milik pekerja shift malam.
(fiq/nrl)