Kementerian Transmigrasi mengirim 2.000 peneliti dari tujuh perguruan tinggi terbaik di Indonesia ke 154 kawasan transmigrasi. Hal ini merupakan salah satu upaya untuk membuat pertumbuhan ekonomi baru.
Hal ini disampaikan Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman. Dia mengatakan Kementerian Transmigrasi saat ini fokusnya bukan hanya memindahkan penduduk untuk swasembada pangan, tetapi juga membuat pertumbuhan ekonomi baru di tiap kawasan transmigrasi.
"Kata kunci dari pertumbuhan ekonomi yang baru adalah peningkatan produktivitas barang dan jasa, itu yang menjadi kata kunci. Untuk ada peningkatan produktivitas barang dan jasa, kita harus mampu menemukan terlebih dahulu potensinya apa, komoditas unggulannya apa," ujar Iftitah dalam dalam program Jejak Pradana bersama detikcom yang tayang pada Rabu (8/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, jika pemerintah sudah menemukan hal-hal penting untuk membangun pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan ekonomi baru seperti yang diinginkan Presiden Prabowo Subianto bisa terwujud.
"Sehingga kalau kita mampu menemukan komoditas unggulannya, dan ini skalanya sebetulnya tidak lagi skala kecil, ini sebetulnya back to basic, tahun 46 (1946) Pak Mohammad Hatta dan Soemitro Djojohadikusumo, ekonom-ekonom lulusan Belanda, itu menargetkan transmigrasi sebagai industrialisasi besar-besaran di luar Pulau Jawa, sebetulnya awalnya itu. Jadi bagaimana melakukan industrialisasi dan hilirisasi besar-besaran di Pulau Jawa, sesuai dengan potensinya masing-masing," katanya.
Oleh karena itu, Iftitah mengatakan, dalam mewujudkan ekonomi baru itu, pihaknya mengirim 2.000 peneliti. Hal ini diharapkan agar mereka bisa mengembangkan ekonomi baru di kawasan terbaik di Indonesia.
"Maka untuk menemukan potensi itu, sekarang ini tahun ini kita memberangkatkan sekitar 2 ribu peneliti ke 154 kawasan transmigrasi, dari 7 PT terbaik di negeri ini kolaborasi dengan 17 PT yang ada di daerah, fokusnya apa? Fokusnya adalah untuk memetakan potensi ekonomi dan menemukan komoditas unggulan tadi," ungkapnya.
"Nanti output-nya pra-FS (pra-studi kelayakan), harapannya tahun depan kita bisa melakukan feasibility study, apa yang betul-betul bisa dikembangkan potensinya di kawasan itu. Baik, misalkan pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan, bahkan pertambangan, dan juga mungkin pariwisata," imbuhnya.
Jejak Pradana adalah potret dedikasi setahun pertama untuk negeri. Talk show inspiratif ini akan menghadirkan pemangku kepentingan dari pemerintah maupun swasta yang berdedikasi memajukan negeri dalam setahun terakhir. Saksikan konten lengkapnya di detik.com/jejak-pradana.
Simak Video: Mentrans Kirim 2.000 Peneliti Kembangkan Kawasan Transmigrasi