Wakil Ketua Komisi VI DPR RI dari Fraksi Gerindra Andre Rosiade memasilitasi pertemuan antara pemangku kebijakan dengan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Barat (Sumbar). Pertemuan ini untuk mencari solusi atas persoalan lahan (pengadaan tanah) dari proyek pengendalian banjir Batang Kandis dan pembangunan Flyover Sitinjau Lauik.
Pertemuan digelar di Aula Kantor Kejati Sumbar, Rabu (8/10/2025). Pertemuan itu juga dihadiri Walikota Padang Fadly Amran, Kepala Kejari (Kajati) Sumbar Yuni Daru Winarsih, Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) ATR/BPN Sumatera Barat Teddi Guspriadi, Kepala BWS Sumatera V Padang Naryo Widodo, dan Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sumbar Elsa Putra Putra Friandi.
Andre menjelaskan, pertemuan ini digelar karena adanya persoalan yang menghambat terlaksananya proyek pembangunan pengendalian banjir Batang Kandis dan pembangunan Flyover Sitinjau Lauik. Di mana sebelumnya, Andre mengaku mendapat kabar dari Kementerian Pekerjaan Umum bahwa terjadi permasalahan dalam proyek pengendalian Batang Kandis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Permasalahan itu adalah belum tuntasnya proses pembebasan lahan atau tanahnya. Atas dasar itu, Kementerian PU meminta Andre untuk membantu mendorong agar persoalan pembebasan lahan ini selesai dan didapatkan solusinya segera.
"Jadi beberapa minggu lalu saya menelepon pak Dirjen SDA terkait urusan pembangunan di Sumbar. Lalu beliau menyampaikan kepada kami ada permasalahan di Batang Kandis dimana sudah 1,5 tahun belum juga selesai pembebasan lahannya. Kementerian PU meminta kami untuk membantu menyelesaikannya," kata Andre.
"Untuk itu saya berinisiatif dan langsung berkoordinasi dengan ibuk Kajati agar bisa memfasilitasi pertemuan ini guna mecarikan solusi dari permasalahan ini," tambahnya.
Tidak saja proyek pengendalian banjir Batang Kandis, kata Andre, persoalan lahan juga terjadi pada proyek pembangunan Flyover Sitinjau Lauik Tahap Pertama. Meski sudah didapatkan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) dari Kementerian Kehutanan, menurut Andre proyek ini masih terkendala dalam proses lahannya.
"Selain Batang Kandis, persoalan lahan Flyover Sitinjau Lauik meski sudah dapat izin pinjam pakai kawasan hutan dari Menhut, tapi ternyata masih ada kendala," ujar Ketum Ikatan Keluarga Minang (IKM) ini.
Andre berharap ada solusi yang cepat dan juga aman agar proyek strategis ini bisa segera direalisasikan. Ia juga mengingatkan agar permasalahan di dalam proyek jalan tol Padang-Sicincin tidak terulang lagi di proyek ini dan proyek-proyek infrastruktur lainnya di Sumbar.
"Dengan pertemuan bersama ibuk Kajati hari ini kita berharap ada solusi secara cepat dan juga aman secara hukum sehingga tidak terjadi permasalahan di kemudian hari. Kita tidak ingin persoalan serupa di proyek jalan tol Padang-Sicincin terjadi lagi di sini. Pengalaman ini harus kita jadikan pelajaran agar ke depan tidak lagi terulang. Sehingga target kita dalam pembangunan Sumbar ini bisa berjalan cepat," ujar Andre.
Hal senada juga disampaikan Wali Kota Padang Fadly Amran. Ia mendorong agar dari pertemuan ini menghasilkan solusi terbaik sehingga persoalan yang dihadapi dalam proyek pengendalian banjir Batang Kandis dan Flyover Sitinjau Lauik segera teratasi.
"Mudah-mudahan dari pertemuan ini bisa menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan rumah kita bersama. Apalagi perhatian pemerintah pusat sangat luar bisa dengan kedatangan pak Andre di sini kita bisa menyelesaikan banyak proyek infrastruktur di Padang seperti proyek SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum), irigasi, dan pembangunan infrastruktur lainnya," ujar Fadly.
Kemudian dalam kesempatan yang sama, Kajati Sumbar Yuni Daru Winarsih menyambut baik pertemuan ini. Dia berharap ada solusi terbaik yang dihasilkan sehingga tidak menghambat terlaksana pembangunan pengendalian banjir Batang Kandis dan pembangunan Flyover Sitinjau Lauik.
"Pada hari ini alhamdulillah kita duduk bersama dengan Wakil Ketua Komsi VI, Walikota, Kepala BPJN, Kepala Balai Sungai, Kanwil BPN, bersama-sama untuk mencari solusi yang tepat dalam proses pengadaan tanah Batang Kandis dan Sitinjau Lauik. Mudah-mudahan rapat hari ini bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dan bisa saling bersinergi menyelesaikan semua persoalan-persoalan sehingga permasalahan menjadi ringan dan gampang diselesaikan untuk kemajuan Sumbar," tuturnya.
(whn/idn)