Sambut Gempa Susulan, Ganti Daster yang Representatif

Sambut Gempa Susulan, Ganti Daster yang Representatif

- detikNews
Kamis, 09 Agu 2007 11:21 WIB
Jakarta - Berhamburan keluar rumah gara-gara gempa wajib hukumnya. Tapi bagaimana jika saat keluar rumah baru disadari baju yang dikenakan "tidak layak"? Ada baiknya tidur dengan mengenakan baju yang representatif.Berikut cerita-cerita para pembaca, Kamis (9/8/2007):Yayuk, Jakarta Saya tidak tahu mengapa ada sms tengah malam dan karena sudah super ngantuk ya saya abaikan saja. Ternyata sms dari adik saya tentang gempa. Dia yang ada di lantai 2 di rumah orang tua saya baru akan tidur ketika tiba-tiba kamar terasa bergoyang. Dengan terhuyung-huyung ke kiri ke kanan dia turun ke bawah dengan daster yang banyak robekan (daster yang begini yang paling enak dipake). Ternyata penghuni lantai bawah tidak ada yang tahu ada gempa. Setelah terasa tidak ada getaran lagi, dia melanjutkan tidur tapi mengganti dasternya dengan yang bagus. Katanya yaaa.... jaga-jaga menyambut gempa susulan. Jadi kalau sampai harus ke luar rumah terlihat cukup representatif. Ah... dasar gemblung!Yoke PolukyTempat tinggal saya di Apartemen Gading Mediterania Kelapa Gading lantai 16. Pada saat terjadi gempa, saya sudah tidur lebih dulu, kebetulan suami belum tidur, dan tiba-tiba dia merasa pusing dikiranya sakit, tapi kemudian ia melihat gordyn kami yang terbuat dari krey kayu bergoyang sangat kencang. Spontan dia membangunkan saya dengan wajah panik dan berusaha menelepon security, namun tidak ada yang mengangkat. Karena saya hanya memakai daster tanpa bra, saya berusaha berganti pakaian dan menghampiri lemari pakaian. Namun begitu melihat krey jendela bergoyang keras sekali saya mengurungkan niat dan langsung keluar seadanya. Ketika membuka pintu ternyata banyak tetangga yang kebingungan tapi tidak segera turun. Spontan suami saya berteriak "ayo, turun lewat tangga darurat..." Setelah mencoba beberapa pintu tangga darurat ternyata dikunci, tetapi ada satu yang terbuka langsung saya bersama suami dan tetangga berlarian. Saya memimpin barisan di depan dan suami saya di belakang saya dengan aba-abanya.Saking paniknya, saya bukannya menghitung sudah sampai di lantai berapa, malah saya hitung jumlah anak tangganya. Sesaat saya berhenti untuk melihat sampai di lantai berapa, saya dengar ada suara berteriak "TERU....S...", yaitu suara suami saya. Tidak sempat melihat saya teruskan langkah seribu saya menuruni anak tangga yang serasa tak berujung itu.Akhirnya kami sampai ke tanah dan baru saya rasakan lutut saya bergetar dan betapa pegelnya paha saya sampai pagi ini... Ketika kembali ke atas baru kami sadari bahwa beberapa penghuni berpakaian aneh-aneh, ada yang hanya memakai celana, ada yang bajunya compang camping dan ada yang bajunya terbalik mereknya diluar... Seru.. menegangkan... sekalian latihan..BaskoroSaya tinggal di Perumahan Sawangan Permai, Bogor. Semalam, saya sampai ke rumah sekitar pukul 23.00 WIB, semua orang sudah pada tidur. Saya langsung nonton DVD. Sekitar pukul 00.00, saya merasa aneh, karena badan saya terasa bergoyang-goyang halus. Saat itu saya bersandar di sofa yang empuk, sehingga terasa sekali goyangannya, semakin lama goyangan semakin kencang sehingga daun jendela, lemari dan gelas di atas meja makan kaca sampai bergoyang.Pada saat itu saya baru sadar bahwa itu gempa, saya langsung lompat mbangunin keluarga, tapi pada saat bangun gempanya berhenti seisi rumah sudah pada keluar rumah, dan mereka bertanya "Mana Bas gempanya? Dasar gangguin orang tidur aja! Langsung saja saya setel TV, cari informasi eh alhamdulillah ada informasi sekilas di SCTV, kalau benar jam segitu ada gempa. Capek deh sudah ngasih tahu kena omel.SukmaSebenarnya yang merasakan gempa tadi malam adalah suami saya, dia cepat-cepet membangunkan saya dan menggendong anak-anak keluar, cepat..cepat...ada gempa, teriaknya. Saya malah tidak merasakannya sama sekali karena sedang tertidur pulas. Anehnya, tidak ada seorang tetangga pun yang keluar, mungkin mereka juga tidak menyadari kalau sedang ada gempa. Beberapa menit kemudian karena tidak terasa gempa susulan, kami kembali masuk ke dalam rumah. Setengah mengomel, saya pun kembali ke tempat tidur dan menyalakan tv, sesaat kemudian, ada berita di tv tentang gempa tersebut, barulah saya percaya pada suami. Ternyata gempa tersebut begitu besar di Jawa, sehingga sampai terasa di Bali tempat tinggal saya berada, untunglah tidak ada korban jiwa. FX EdyPagi tadi menjadi sangat mencekam di RS Gading Pluit. Saat kejadian saya berada di lantai 6 RS itu. Saat itu saya baru tiba di ruangan menemani papa saya yang dirawat inap di sana. Getaran terasa keras sekali hingga kaca-kaca bergetar keras.Semua orang berlarian ke bawah, termasuk suster hingga pasien rawat inap yang dirawat tanpa infus. Sedangkan saya ingin lari tapi tidak bisa karena tidak mungkin meninggalkan papa saya sendirian. Akhirnya saya hanya bisa pasrah menunggu gempa selesai. Getaran tersebut terasa sangat lama bahkan gempa yang terkeras dan terlama yang pernah saya rasakan.Meilinda, KemanggisanSemalam saya hampir tertidur sekitar jam 00:00, lalu tak berapa lama kemudian terdengar suara teman kos saya, mengetuk kamar dan teriak "gempa".Saya pikir saya mimpi. Saya memang merasakan aadnya goncangan, cuma karena saya memang sedang sakit kepala saya pikir saya terkena vertigo. Alhasil, saya kembali tidur dan beberapa detik kemudian teman saya itu kirim sms dan akhirnya saya terbangun. Malam tadi saya dan teman teman langsung melihat berita di CNN. Di sana gempa ditulis 7,5 dan mereka bahkan sudah mendatangkan pakar untuk membahas gempa ini..Itok, YogyaPada waktu kejadian gempa Kamis dinihari, saya belum tidur, karena memang kebiasaan tidur saya lewat jam 1 dinihari. Waktu itu saya sedang mendengarkan radio sambil main PS, karena setiap hari Rabu malam ada acara yang paling saya sukai yaitu kethoprak dan dagelan Basiyo. Tiba-tiba lantai kamar terasa bergetar, tembok juga bergoyang. Saya pikir, wah ada gempa nih, paling juga ngk lama. Tapi ternyata goyangan cukup lama sekitar 2-3 menit. Akhirnya saya pun keluar kamar kos, kebetulan temen-temen kos juga sudah keluar kamar. Setelah menunggu beberapa saat setelah dirasa aman, kami pun kembali ke kamar masing-masing. Saya coba untuk menghubungi temen-temen lewat HP, ternyata susah sekali, selalu error in connection, bahkan beberapa kali sempat hilang sinyal. Saya pikir jangan-jangan parah juga sampai operator telpon rusak. Setelah mencoba berulang-ulang, akhirnya bisa nyambung juga.Pradnya, Kerobokan-Badung-BaliGempa terjadi sekitar pukul 01.00 dini hari, getarannya cukup keras saya rasa. Pintu kamar saya yang dari kaca bergetar keras sekali, saya panik kemudian bergegas lari menuju halaman belakang. Di antara kepanikan itu, saya teringat pada tas saya yang berisi benda-benda penting.Saya berlari lagi masuk ke dalam rumah, mengambil tas, handphone dan rantai untuk anjing saya. Saya bingung sekali, karena tadi malam saya sendirian di rumah dan hanya ditemani anjing saya, sementara keluarga yang lain sedang berada di luar kota.Yang saya takutkan hanyalah terjadi tsunami karena lokasi rumah yang dekat dengan pantai. Kemudian saya mencoba menghubungi keluarga yang di luar Bali untuk mendapat informasi, ternyata getarannya juga dirasakan di Malang. Gempa terjadi selama kurang lebih 1 menit, tidak terjadi kerusakan apa pun dan tidak terdapat korban jiwa. Hendra Irawan, BantulWaktu gempa tadi malam,aku baru tidur nyenyak. Tiba-tiba kakak saya lari dan menendangku keras sekali. saya bangun bukan terasa gempa tapi terasa sakit akibat ditendang kakak saya. Setelah bangun saya langsung ikut lari dan saya menabrak pintu keluar...Laily Muzdalifah, BintaroSaat terjadi gempa aku adalah satu-satunya yang masih terjaga sementara orang-orang serumah lainnya sudah pada tidur. Ceritanya semalam sebelum tidur aku masih ingin melakukan aktivitas terakhir yaitu membetulkan aksesoris gelang mutiara koleksiku dengan tang sambil menonton TV di ruang tengah. Kemudian aku nyalakan TV dan memilih acara talkshow hasil Pilkada DKI.Aku duduk bersila di lantai (lesehan) sambil menonton TV dan sibuk dengan reparasi gelang. Kok ya kebetulan pas pilih duduk di lantai kerana kadang-kadang nonton TV sambil duduk di kursi/sofa juga. Tiba-tiba tengah asyik-asyiknya kaki kiriku terserang kram, yang ini bukan kerana gempa, tapi memang penyakit yang sering dan sudah lama kualami. Aku diamkan saja beberapa saat karena biasanya juga sembuh sendiri. Tapi berhubung tambah sakit dan tak kunjung reda akhirnya kuputuskan untuk menekan salah satu urat nadi di telapak kaki kiri tersebut (biasa kulakukan untuk menghilangkan kram). Tapi anehnya setelah nadi kutekan kuat-kuat badan aku tiba-tiba limbung ke kiri. Tadinya aku sama sekali belum sadar kalau itu sebenarnya sedang terjadi gempa. Aku bingung aja kenapa ya badanku jadi limbung setelah tekan nadi? Apa gara-gara tekan nadi bisa bikin orang pingsan? Seumur hidup aku belum pernah mengalami pingsan dan semalam badanku dalam kondisi yang sangat fit. Dan tidak pernah juga jadi pingsan gara-gara kram atau tekan nadi.Saat itu sudah terdengar suara berisik di sekitar dinding ruang tengah tapi tidak kuhiraukan kerana kupikir cuma kecoa atau tikus.Terus aku tekan nadi lagi untuk yang kedua kalinya dan lagi-lagi badanku semakin limbung ke kiri bahkan hampir jatuh menyentuh lantai. Akhirnya aku berkesimpulan yup mungkin saja kali ini aku memang akan pingsan kalau nadi ditekan saat kram karena sudah lama tidak kulakukan dan mengingat usiaku yang sudah tambah tua (meski penampilan bak ABG hehehe..).Kemudian karena takut ada apa-apa aku memutuskan berdiri dari lantai hendak menuju kamar. Saat beranjak itulah aku lihat jam coo-coo (jam dinding) bergerak-gerak dan menyenggol pigura-pigura foto di sekitarnya sehingga menimbulkan suara berisik. Aku perhatikan lampu neon juga bergoyang-goyang dan seketika itu juga aku sadar bahwa yang aku alami tadi adalah gempa bumi.Aku tunggu beberapa saat jika gempa sudah reda aku akan segera tidur tapi jika tambah kencang baru aku akan bangunkan seluruh keluarga. Dan alhamduliiah gempa langsung reda. (nrl/fiq)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads