Wali Kota Semarang Tinjau Rusunawa Karangroto, Tampung Aspirasi Warga

Diffa Rezy - detikNews
Rabu, 08 Okt 2025 18:34 WIB
Foto: Dok. Pemkot Semarang
Jakarta -

Wali Kota Semarang Agustina Wilujengm melakukan kunjungan ke Rusunawa Karangroto di RW 12, Genuk hari ini. Kunjungan tersebut bertujuan untuk menampung aspirasi dan permasalahan yang dihadapi warga.

"Ya, melihat dari dekat saja. Sambil menyemangati temen-temen dinas ini, supaya tambah semangat memperhatikan warganya terutama rusun," kata Agustina dalam keterangan tertulis, Rabu (8/10/2025).

Permasalahan yang dikeluhkan warga Rusunawa Karangroto Baru antara lain terkait tidak adanya ruang bermain anak, jauhnya akses fasilitas PAUD, kebijakan pembayaran listrik, hingga rendahnya posisi tanah rusun yang membuat kawasan rawan tergenang air saat hujan.

Menanggapi hal tersebut, Agustina menegaskan bahwa permasalahan yang dikeluhkan bukan hanya menjadi perhatian dan tanggung jawab Dinas Permukiman (Disperkim), tetapi juga dinas-dinas lain yang terkait.

"Ini tidak hanya urusannya Perkim. Ada DLH, ada DPU, ada dinsos yang kita minta untuk bareng-bareng. Supaya kita temukan di lapangan sudah langsung kita selesaikan. Nanti kita lihat apa yang bisa kita lakukan," tegasnya.

Pihak pengelola Rusunawa juga melaporkan bahwa bangunan yang berdiri sejak tahun 1996 dengan total 104 unit ini sudah banyak mengalami kerusakan, seperti kusen dan atap yang keropos, serta masalah banjir di lantai bawah saat hujan. Warga lantai bawah pun meminta agar lantai mereka dapat ditinggikan.

"Ya katanya kemarin mau ada renovasi pintu kamar mandi. Kan enggak ada (pintunya), cuman ini berhenti dulu gitu. Segera mungkin bertahaplah," ujar salah satu warga yang sudah tinggal di sana selama 13 tahun, Dwi.

Adapun kendala utama dalam proses perbaikan adalah keterbatasan dana pemeliharaan. Dari 12 wilayah sebaran rusun terdapat 48 bangunan dan 2.832 unit dengan anggaran pemeliharaan sebesar Rp1 miliar, sedangkan total kerusakan yang telah direkap saat ini mencapai Rp7,2 miliar. Sementara itu, pendapatan dari retribusi rusunawa hanya sebesar Rp4,9 miliar setiap tahunnya.

Meski demikian, warga mengapresiasi program bantuan dana 25 juta per RT yang diberikan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang karena program tersebut membangkitkan semangat gotong-royong dalam memelihara lingkungan.

"Apa yang disampaikan oleh warga semoga bisa direspon Pemerintah Kota, khususnya Ibu Agustina. Kami juga sangat menyengkuyung dengan adanya dana Rp25.000.000 per RT," kata Ketua RW 12, Tri.

Ia pun berharap bantuan dana tersebut dapat berlanjut di tahun-tahun berikutnya.

"Kampung kami jadi resik, warga kami jadi semangat bersih-bersih lingkungan. Semoga program anggaran atau operasional Rp25.000.000 untuk RT terus berlanjut di tahun-tahun kemudian," pungkasnya.

Simak juga Video 'Rusunawa Marunda Kini Jadi Desa Wisata, Ada Apa Saja?':




(akn/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork