Arus digitalisasi yang kian deras dinilai bisa menjadi tantangan baru bagi semangat kebangsaan generasi muda. Karena itu, Anggota MPR RI Dapil Sulawesi Barat, Ajbar Abdul Kadir, mengingatkan pentingnya memperkuat nilai-nilai kebangsaan agar tidak tergerus perkembangan zaman.
"Salah satu tugas konstitusional MPR adalah mensosialisasikan empat pilar kebangsaan - Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika - agar tetap menjadi pegangan moral generasi muda di tengah perkembangan teknologi," ujar Ajbar dalam keterangannya, Rabu (8/10/2025).
Pesan tersebut disampaikan Ajbar saat membuka kegiatan "Evaluasi dan Penguatan Program Kegiatan MPR" yang digelar oleh Badan Penganggaran (Banggar) MPR RI di Hotel Bumiraya, Pekkabata, Selasa (7/10).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Acara itu turut menggandeng komunitas Tani Muda Pejuang Amanat Nasional (TAMPAN) Sulawesi Barat, yang selama ini menjadi mitra MPR dalam memperkuat sinergi di sektor pertanian.
Ajbar, yang juga Anggota Komisi IV DPR RI sekaligus Pimpinan Banggar MPR, menegaskan bahwa lembaga perwakilan rakyat memiliki tanggung jawab besar untuk membumikan nilai-nilai kebangsaan di tengah perubahan sosial yang cepat.
Menurutnya, pemahaman dan pengamalan Empat Pilar MPR RI merupakan kunci dalam menjaga keutuhan bangsa. Pilar-pilar tersebut menjadi pondasi moral dan ideologis yang memperkokoh semangat cinta tanah air serta kesadaran menjaga persatuan nasional.
Ajbar juga menyebut MPR terus mencari cara kreatif agar sosialisasi nilai kebangsaan dapat diterima generasi muda dengan lebih mudah dan menyenangkan. Salah satunya melalui kompetisi cerdas cermat kebangsaan, yang melibatkan pelajar dan komunitas muda dari berbagai daerah.
Sementara itu, Afri, Ketua Panitia sekaligus Ketua TAMPAN Sulbar, menyampaikan dukungannya terhadap upaya MPR menjaga ideologi bangsa.
"Kami berkomitmen menjadikan sektor pertanian sebagai garda terdepan kemandirian bangsa, sesuai nilai-nilai kebangsaan yang digaungkan MPR dan DPR RI," kata Afri.
Simak juga Video: Pernyataan Presiden Prabowo soal Digitalisasi di Pidato Perdana