Mahasiswa Semarang Sampaikan Gagasan Kritis Lewat Forum Debat Publik

Diffa Rezy - detikNews
Selasa, 07 Okt 2025 21:13 WIB
Foto: Dok. Pemkot Semarang
Jakarta -

Puluhan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Kota Semarang menilai ruang terbuka untuk menyampaikan pandangan kritis terhadap kebijakan publik, politik, dan masa depan bangsa sebagai hal krusial.

Menanggapi hal tersebut, Badan Kesbangpol Kota Semarang bersama DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) menggelar forum debat mahasiswa bertajuk 'Mahasiswa Bicara: Kebijakan Publik, Politik, dan Masa Depan Indonesia' di salah satu hotel di Kota Semarang, Selasa (7/10).

Lima universitas ternama di Semarang, yaitu Universitas Diponegoro (UNDIP), Universitas Negeri Semarang (UNNES), Universitas Wahid Hasyim Semarang (UNWAHAS), UIN Walisongo, dan Universitas Islam Sunan Agung (UNISSULA) turut mengirimkan mahasiswa terbaiknya untuk mengikuti kegiatan ini.

Kegiatan yang diinisiasi oleh DPD KNPI Kota Semarang di bawah kepemimpinan Yohana Citra Mahardika, S.M. menjadi wadah bagi mahasiswa untuk menyalurkan gagasan kritis, membangun nalar kebijakan publik, serta memperkuat peran generasi muda dalam proses pembangunan daerah.

Gagasan dan hasil diskusi para peserta dijadikan rekomendasi kebijakan publik yang akan disampaikan kepada Pemerintah Kota Semarang sebagai bentuk kontribusi nyata pemuda terhadap tata kelola pemerintahan yang lebih baik.

Bagi para peserta, forum seperti ini menjadi ruang untuk menyalurkan gagasan dan pemikiran secara argumentatif yang dinilai lebih efektif dan konstruktif dibandingkan aksi unjuk rasa. Mereka juga merasa mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi langsung dalam proses pembentukan kebijakan publik di daerah.

"Forum ini membuat kami bisa menyampaikan ide dan kritik dengan cara yang lebih elegan dan didengar oleh para pemangku kebijakan," ujar salah satu mahasiswa Universitas Diponegoro, Sabrina Alfara Sulistyo dalam keterangan tertulis, Selasa (7/10/2025).

Salah satu juri debat, Dr. M. Kholidul Adib, S.HI., M.Si., mengapresiasi kemampuan dan kesiapan para peserta dalam menyampaikan argumen. Ia menilai kegiatan seperti ini perlu terus digelar karena membuka ruang dialog antara mahasiswa dan pemerintah.

"Debat seperti ini menjadi ajang pembelajaran politik yang sehat. Mahasiswa bisa berkontribusi memberikan gagasan dan saran konstruktif bagi pemerintah," terangnya.

Sementara itu, Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng menilai forum debat ini bukan sekadar wadah berdiskusi, melainkan juga sarana untuk menyiapkan generasi muda yang kritis dan siap menjadi pemimpin masa depan.

"Mahasiswa adalah agen perubahan. Dengan forum seperti ini, mereka belajar berpikir rasional, berdialog, dan mencari solusi bersama untuk kemajuan daerah," kata Agustina.

DPD KNPI Kota Semarang pun berharap kegiatan ini dapat menjadi tradisi intelektual tahunan, di mana mahasiswa tidak hanya menjadi pengkritik kebijakan, tetapi juga mitra strategis pemerintah dalam menciptakan inovasi dan solusi bagi masyarakat.

Rencananya, forum debat mahasiswa ini akan menjadi agenda rutin yang diselenggarakan oleh Badan Kesbangpol dan KNPI Kota Semarang untuk menumbuhkan budaya kritis dan partisipasi aktif generasi muda dalam pembangunan kota.

Tonton juga video "Momen Debat Trump-Macron soal Akui Negara Palestina" di sini:




(akn/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork