Mensos Gus Ipul Ungkap Siswa Sekolah Rakyat Dites DNA Talent, Apa Hasilnya?

Jejak Pradana

Mensos Gus Ipul Ungkap Siswa Sekolah Rakyat Dites DNA Talent, Apa Hasilnya?

Yogi Ernes - detikNews
Selasa, 07 Okt 2025 15:44 WIB
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (dok.detikcom)
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Dok. detikcom)
Jakarta -

Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menjelaskan, ribuan siswa di Sekolah Rakyat telah mengikuti tes DNA talent untuk mengetahui bakat mereka. Lalu, bagaimana hasil tes tersebut?

Gus Ipul menerangkan, saat ini telah berdiri 165 gedung Sekolah Rakyat. Ratusan sekolah itu mulai beroperasi sejak Juli 2025.

"Jadi di bulan Juli ada 63 titik operasi, di bulan Agustus ada 37 titik dan bulan September ini ada 65 titik lagi. Secara keseluruhan ada 165 titik beroperasi dengan kapasitas siswa sekitar mencapai hampir 16 ribu siswa dari seluruh Indonesia," kata Gus Ipul dalam program Jejak Pradana bersama detikcom yang tayang pada Selasa (7/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para siswa yang mengenyam pendidikan di Sekolah Rakyat juga merupakan hasil jemput bola Kementerian Sosial. Gus Ipul mengatakan pihaknya tidak menerima pendaftaran peserta didik di Sekolah Rakyat.

Tim dari Kementerian Sosial awalnya akan melihat data dari Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTESN) untuk mengetahui anak yang berstatus anak usia sekolah yang belum bersekolah atau putus sekolah. Tim lalu akan mendatangi rumah anak tersebut untuk berdiskusi dengan pihak keluarga agar mengizinkan anaknya bersekolah di Sekolah Rakyat.

ADVERTISEMENT

"Data menunjukkan ada 4 juta lebih anak usia sekolah yang tidak sekolah, belum sekolah, putus sekolah, dan berpotensi putus sekolah. Jadi banyak anak-anak ini yang putus sekolah. Di Sekolah Rakyat rintisan ini, banyak juga anak-anak yang putus sekolah, ada juga yang usianya 15 tahun tapi baru masuk kelas satu," ujar Gus Ipul.

Para peserta didik yang telah terdaftar resmi di Sekolah Rakyat lalu akan menjalani tes DNA talent. Tes ini untuk mengetahui bakat dan kemampuan dari peserta didik tersebut. Tes ini bersifat wajib bagi para siswa di Sekolah Rakyat.

"Kita ada tes DNA talent, memang kita nggak ada tes akademik tapi kita coba mengetahui bakat siswa dari awal lewat satu teknologi yang berbasis AI yang diciptakan Pak Ary Ginandjar sehingga lewat tes DNA talent kita bisa mengetahui potensi-potensi anak-anak ini ke depan seperti apa," tutur Gus Ipul.

Tes DNA talent ini berlangsung selama 30 menit. Para siswa akan mengisi beragam pertanyaan yang nantinya bisa memetakan bakat dan kelebihan mereka.

Lalu, apa hasil tes DNA talent yang telah dilakukan kepada siswa Sekolah Rakyat ini?

"Hasil sementara dari test DNA talent ada 22 persen yang mereka direkomendasikan sebaiknya bergelut di bidang teknik, sisanya di bidang kesehatan, ada yang di bidang penegakan hukum, dosen, seni kreatif. Paling tidak gambaran awalnya sudah ketahuan," ungkap Gus Ipul.

Gus Ipul menerangkan Sekolah Rakyat merupakan visi dari Presiden Prabowo Subianto dalam mengentaskan kemiskinan di Indonesia. Anak-anak dari keluarga miskin yang belum sekolah diharapkan memiliki kemampuan lewat Sekolah Rakyat. Di satu sisi, selama mengenyam pendidikan, kebutuhan para siswa itu akan ditanggung negara sehingga diharapkan meringankan beban hidup orang tuanya di rumah.

"Kita harapkan nanti anaknya kalau lulus itu bisa jadi agen perubahan bukan saja membantu orang tuanya tapi bisa memberikan inspirasi ke lingkungannya untuk berubah. Jadi orang tuanya nanti lebih mandiri, anaknya sudah bisa sekolah seperti yang mereka cita-citakan," terang Gus Ipul.

Jejak Pradana adalah potret dedikasi setahun pertama untuk negeri. Talk show inspiratif ini akan menghadirkan pemangku kepentingan dari pemerintah maupun swasta yang berdedikasi memajukan negeri dalam setahun terakhir. Saksikan episode selanjutnya hanya di detikcom!

Tonton juga video "Saifullah Yusuf Tinjau Evakuasi Korban Runtuhan Pondok Pesantren Al-Khozini" di sini:

(ygs/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads