Ketua MPR Dorong Pengusutan Ponpes Al Khoziny Ambruk: Pelajaran Pengelola

Ketua MPR Dorong Pengusutan Ponpes Al Khoziny Ambruk: Pelajaran Pengelola

Dwi Rahmawati - detikNews
Selasa, 07 Okt 2025 15:29 WIB
Ketua MPR RI, Ahmad Muzani (Dwi R/detikcom)
Ketua MPR RI Ahmad Muzani (Dwi R/detikcom)
Jakarta -

Ketua MPR Ahmad Muzani mengaku prihatin atas insiden ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur. Muzani mendorong adanya pengusutan terhadap insiden ini supaya menjadi pembelajaran bagi setiap pengelola pendidikan.

"Saya kira itu sebuah kejadian yang sangat memprihatinkan, kejadian yang sangat memilukan kita semua sampai memakan korban begitu banyak. Tentu saja kami prihatin dan ikut berdukacita atas peristiwa tersebut dan peristiwa ini harus menjadi sebuah pelajaran bagi semua pengelola pendidikan, baik agama maupun non-agama," kata Muzani seusai silaturahmi dengan Ketua BPK RI, Jakarta Pusat, Selasa (7/10/2025).

Muzani mengatakan konstruksi bangunan di dunia pendidikan harus menjadi prioritas. Ia mendorong kasus ini diusut dengan baik oleh pihak kepolisian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bahwa bangunan yang berstandar konstruksi juga sangat penting bagi keselamatan para siswa, para santri, para mahasiswa. Yang kedua, saya kira kami percaya kepada pihak kepolisian untuk melakukan penyidikan dan pengusutan ini sehingga peristiwa ini bisa menjadi pelajaran penting bagi para penyelenggara pendidikan," tambahnya.

Muzani menyinggung Menteri Agama hingga kementerian terkait yang sudah proaktif mendalami kasus ambruknya Ponpes Al Khoziny. Ia berharap keputusan yang diambil nantinya menjadi langkah terbaik bagi semua pihak.

ADVERTISEMENT

"Saya sudah lihat Menteri Agama dan kementerian terkait sudah melakukan berbagai macam kunjungan dan penyelidikan, misalnya. Saya percaya mudah-mudahan apa yang akan diputuskan oleh pihak yang berwenang akan menjadi keputusan yang terbaik," kata Muzani.

Sebelumnya, Polda Jatim akan mengusut dugaan unsur pidana terkait ambruknya Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo. Penyelidikan akan menunggu hingga proses evakuasi para korban dari reruntuhan selesai dilakukan.

"Nah, proses penegakan hukum tentu nanti akan kami lakukan setelah proses pembersihan, setelah proses pembongkaran material yang tersisa benar-benar selesai, benar-benar bersih. Dan ketika tidak ada aktivitas yang diperlukan lagi dan tidak ada sisa korban dalam bentuk jenazah ataupun body part yang dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan identifikasi," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Jules Abraham Abast, dilansir detikJatim, Senin (6/10).

Apabila seluruh proses evakuasi hingga pembersihan rampung, pihak kepolisian polisi akan memulai penyelidikan di TKP. Namun dia kembali menegaskan hal itu menunggu proses evakuasi rampung seluruhnya.

"Nah, terkait dengan upaya penyelidikan, upaya penyidikan ya. Apakah nantinya akan diawali dengan TKP itu itu sudah pasti, ya. Pasti kami akan melangkah dari TKP. Namun TKP yang ada tentu bukannya TKP sebagaimana tindak pidana yang lain. Harus ada bukti yang memang benar-benar tidak terjamah atau terkontaminasi oleh hal lain," imbuhnya.

Jules menambahkan, penyidik akan memanggil dan menginterogasi terhadap mereka yang berkaitan dengan kasus ini. Dia menegaskan penyidik Polda Jatim akan segera melakukan penyelidikan.

"Karena kembali yang saya sampaikan tadi bahwa kami masih fokus pada proses evakuasi. Proses penyelamatan, pertolongan terhadap korban ataupun evakuasi jenazah yang diduga masih ada terkait dengan robohnya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny Sidoarjo," tuturnya.

Tonton juga video "Cak Imin Bertemu Menag, Bahas Kualitas Bangunan Ponpes" di sini:

(dwr/azh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads