Fenomena langit seperti meteor jatuh dan hujan meteor sering kali menarik perhatian banyak orang. Sekilas keduanya tampak sama, tetapi ternyata memiliki perbedaan mendasar dalam proses terjadinya dan waktu kemunculannya.
Baik meteor jatuh maupun hujan meteor merupakan bagian dari aktivitas benda langit yang melibatkan serpihan batuan antariksa. Untuk memahami perbedaannya, penting mengetahui bagaimana kedua peristiwa ini terjadi serta apa yang sebenarnya tampak dari Bumi.
Meteor Jatuh
Meteor jatuh merupakan peristiwa ketika sebuah partikel kecil dari luar angkasa, yang disebut meteoroid, memasuki atmosfer Bumi dan terbakar akibat gesekan udara. Dikutip dari NASA Science, proses pembakaran ini menghasilkan cahaya terang di langit malam yang kita sebut sebagai meteor atau bintang jatuh.
Kebanyakan meteor berukuran sangat kecil, bahkan seukuran butiran pasir, dan terbakar habis sebelum mencapai permukaan Bumi. Namun, dalam kasus yang jarang terjadi, sebagian materialnya bisa bertahan hingga menabrak tanah. Sisa benda langit yang berhasil mendarat ini disebut sebagai meteorit.
Meteor jatuh biasanya muncul secara acak dan singkat, tanpa pola waktu tertentu. Karena itu, fenomena ini sulit diprediksi dan hanya dapat disaksikan secara kebetulan oleh pengamat langit.
Hujan Meteor
Berbeda dengan meteor jatuh tunggal, hujan meteor terjadi ketika Bumi melintasi jalur puing-puing komet atau asteroid. Menurut NASA Space Place, setiap kali komet mengelilingi Matahari, ia meninggalkan jejak debu dan partikel kecil. Saat Bumi melewati jalur tersebut, partikel-partikel itu memasuki atmosfer secara bersamaan dan terbakar, menimbulkan rentetan cahaya di langit malam.
Fenomena ini disebut hujan meteor karena terdiri dari banyak meteor yang tampak muncul dari satu titik tertentu di langit, yang disebut radiant. Hujan meteor terjadi pada waktu yang relatif sama setiap tahun, bergantung pada lintasan orbit Bumi. Contohnya, hujan meteor Perseid yang terjadi setiap Agustus dan hujan meteor Geminid setiap Desember.
Selama puncak hujan meteor, pengamat bisa melihat puluhan hingga ratusan meteor per jam tanpa bantuan teleskop, terutama di lokasi dengan langit cerah dan minim polusi cahaya.
Perbedaan Utama
Secara sederhana, perbedaan utama antara meteor jatuh dan hujan meteor terletak pada jumlah dan asal usulnya. Meteor jatuh adalah kejadian tunggal dari satu meteoroid yang memasuki atmosfer secara acak, sedangkan hujan meteor adalah peristiwa massal akibat Bumi melewati aliran partikel dari komet atau asteroid tertentu.
Selain itu, hujan meteor bersifat periodik dan dapat diprediksi, sementara meteor jatuh muncul tanpa pola waktu yang pasti. Dalam kedua kasus, cahaya yang terlihat di langit merupakan hasil dari proses pembakaran partikel yang bergerak sangat cepat, yakni puluhan kilometer per detik, saat bergesekan dengan atmosfer Bumi.
Simak juga Video Apakah Meteor Jatuh Bisa Dideteksi? Ini Kata BRIN
(wia/imk)