Ponpes Al Khoziny Ambruk, Ketua Komisi VIII Bicara Kelalaian DPR-Pemerintah

Ponpes Al Khoziny Ambruk, Ketua Komisi VIII Bicara Kelalaian DPR-Pemerintah

Anggi Muliawati - detikNews
Senin, 06 Okt 2025 13:52 WIB
Ketua Komisi VIII DPR Marwan Dasopang di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (6/10/2025).
Marwan Dasopang. (Anggi Muliawati/detikcom)
Jakarta -

Ketua Komisi VIII DPR Marwan Dasopang menyesalkan peristiwa ambruknya Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, yang menyebabkan puluhan santri meninggal dunia. Marwan mengakui adanya kelalaian dalam proses pembangunan Ponpes Al Khoziny.

"Kalau kita bertanya apakah ini ada kesalahan, kelalaian, tentu iya. Dapat dipastikan ya struktur bangunannya kurang memadai," kata Marwan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (6/10/2025).

Namun, menurutnya, kelalaian itu tak hanya ada pada pihak pesantren. Melainkan, pemerintah dan DPR juga dinilai turut lalai lantaran tak mengawasi pembangunan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tetapi ini tidak saja kelalaian ini ada di pihak pesantren, yang punya otoritas mengatakan iya atau tidak bangunan itu kan memang ada petugasnya. Sehingga dibutuhkan ada IMB," ujarnya.

ADVERTISEMENT

"Ternyata kita juga membiarkan itu, membiarkan pesantren membangun sendiri tanpa diawasi, tanpa diberikan panduan untuk membangun pesantren," sambungnya.

Marwan menilai peristiwa ini harus menjadi pelajaran untuk semua pihak agar berbenah. Selain itu, dia mendorong agar izin mendirikan bangunan (IMB) terhadap pesantren dapat dipermudah.

"Jadi mungkin saja pihak pesantren ini, karena merasa itu tidak mudah mendapatkan izin mendirikan pembangunan, akhirnya dikerjakan sendiri, dan bahkan mungkin merasa tidak perlu di situ," tuturnya.

"Saya kira ini ya kembali lagi, kalau diusut ya pesantren salah, tapi pemerintah juga salah, tidak mengawasi. Ya termasuk juga kita-kita ini ya Komisi VIII kenapa tidak memberikan," imbuh dia.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menargetkan proses evakuasi ambruknya Ponpes Al Khoziny selesai pada Senin (6/10). Proses pembersihan puing bangunan juga telah mencapai 75%.

Guna memberikan transparansi kepada keluarga korban maupun masyarakat, proses evakuasi disiarkan secara langsung selama 24 jam. Menurut Budi, hal ini merupakan yang pertama terjadi sepanjang dirinya bertugas di BNPB.

"Pada kesempatan ini pula kami menargetkan dari BNPB hari ini kita akan selesai selesaikan pencarian korban. Dari Basarnas maupun dari pihak Kodim sudah mengatur schedule. Diharapkan pada hari ini kita akan selesai evakuasi dari yang diperkirakan," kata Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Budi Irawan saat konferensi pers di Posko BNPB, dilansir detikJatim, Senin (6/10).

Sementara itu, berdasarkan data sementara, total korban meninggal dunia akibat peristiwa itu sebanyak 54 orang. Sedangkan 13 orang saat ini masih dalam pencarian.


Simak juga Video: Prabowo Instruksikan Evaluasi Ponpes Usai Ambruknya Al Khoziny

Halaman 3 dari 2
(amw/rfs)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads