Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon membuka Art Jakarta 2025, pameran seni rupa terkemuka yang kini menjadi salah satu platform berpengaruh di kawasan. Diselenggarakan di JIExpo Kemayoran pada 3-5 Oktober 2025, Art Jakarta menjadi titik temu bagi para seniman, kolektor, kurator, pelaku industri kreatif dan budaya, serta masyarakat untuk bertukar ide, kolaborasi, dan berinovasi dalam dunia seni.
"Art Jakarta 2025 menjadi meeting point para seniman, kolektor, kurator, dan pelaku industri kreatif dan budaya profesional. Hal ini sejalan dengan komitmen Kementerian Kebudayaan dalam mendukung dan memajukan sektor kebudayaan. Kami terus berupaya membangun ekosistem seni Indonesia, baik tradisional maupun kontemporer, untuk tumbuh di panggung nasional, regional, dan global," ujar Fadli dalam keterangan tertulis, Sabtu (4/10/2025).
Tahun ini, Art Jakarta menghadirkan partisipasi 75 galeri dari dalam negeri maupun mancanegara, mencakup 16 negara termasuk Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Vietnam, Tiongkok, Korea Selatan, Jepang, Taiwan, Rusia, dan Australia. Sebanyak 33 kelompok seniman juga terlibat dalam Art Jakarta 2025, menjadi bukti kolaborasi kolektif dari berbagai pihak untuk mendukung kemajuan seni rupa di Indonesia.
Salah satu program Kementerian Kebudayaan, Manajemen Talenta Nasional (MTN) Seni Budaya turut menjadi bagian dari perhelatan Art Jakarta 2025. Melalui skema MTN Market, Kemenbud menampilkan "Arus Baru" atau "Rising Current" dengan kurator Agung Hujatnika.
Diketahui, MTN Market menjadi forum strategis dan profesional yang mempertemukan talenta Tanah Air dengan jejaring industri untuk presentasi, kolaborasi, dan distribusi karya dalam membuka jalan bagi para seniman untuk terhubung dengan peluang yang lebih luas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Fadli menegaskan budaya dan ekonomi kreatif akan semakin relevan dengan perkembangan zaman. Cultural and Creative Industry (CCI) akan menjadi terminologi yang semakin didengar oleh masyarakat dan menjadi mesin pertumbuhan dunia.
"CCI lebih sustainable dan kedepannya akan menjadi engine for growth bagi dunia. Kita juga bisa lihat bagaimana seni rupa menjadi platform dimana kita bisa melihat berbagai ekspresi budaya yang kaya dari Indonesia," ucapnya.
Fadli juga mengutip amanat konstitusi UUD 1945 pasal 32 ayat 1 yang berbunyi 'Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya'.
"Jadi, memang kita harus memajukan kebudayaan nasional kita di tengah peradaban dunia, salah satunya melalui seni rupa," jelasnya.
Fadli menambahkan, Kementerian Kebudayaan terus berupaya dalam memberikan ruang bagi para seniman Indonesia untuk berkarya dan menampilkan karya seni mereka ke masyarakat luas, salah satunya melalui pengembangan Galeri Nasional Indonesia.
"Di sana kita sudah punya Permanent Collection dengan satu lini masing-masing dari zaman Mooi Indie hingga era kontemporer seperti sekarang ini. Ini adalah etalase kebudayaan bangsa dan menjadi national treasure kita," tutur Fadli.
Menutup sambutannya, Fadli berharap Art Jakarta 2025 dapat menjadi agenda tahunan yang menunjukan kemajuan seni rupa Indonesia. Ia juga menegaskan komitmen Kementerian Kebudayaan dalam mendorong para seniman Indonesia agar bisa tampil di berbagai ajang internasional. Salah satunya melalui rencana partisipasi Indonesia di ajang Venice Biennale tahun depan.
"Memajukan kebudayaan menjadi kerja sama dari berbagai pihak. Kami sangat mendukung berbagai inisiatif, salah satunya Art Jakarta. Semoga Art Jakarta ini dapat menjadi agenda tahunan yang menunjukan kemajuan seni rupa Indonesia," imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya menyampaikan Art Jakarta 2025 telah menjadi barometer perkembangan seni rupa kontemporer di kawasan Asia Tenggara.
Ia berharap perhelatan ini dapat menjadi ajang tahunan yang menunjukkan seni rupa sebagai motor penting bagi ekonomi kreatif Indonesia dalam memperkuat identitas bangsa, memperluas jejaring internasional, serta membuka peluang kolaborasi lintas disiplin.
"Semoga Art Jakarta bukan hanya sebagai ruang apresiasi, namun dapat menjadi momentum dalam memperkuat posisi Indonesia di peta seni rupa global yang memberikan manfaat bagi seniman, masyarakat, bangsa, dan negara," ucap Teuku Riefky.
Sementara itu, Fair Director of Art Jakarta 2025, Tom Tandio menyampaikan perhelatan ini diharapkan dapat menjadi komitmen bersama dari berbagai pihak dalam merawat dan memperkaya ekosistem seni Indonesia.
"Terima kasih kepada semua mitra yang telah mendukung kehadiran Art Jakarta 2025. Semoga para seniman mendapatkan pengalaman yang sukses dan inspiratif dalam mendatangkan pengalaman berharga bagi para pengunjung," pungkas Tom.
Sebagai informasi, pembukaan Art Jakarta dimeriahkan oleh penampilan Padjadjaran University Choir yang menyanyikan lagu-lagu daerah khas Indonesia, persembahan Direktorat Jenderal Diplomasi, Promosi, dan Kerja Sama Kebudayaan. Acara kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan canvas Art Jakarta 2025 sebagai simbol pembukaan secara resmi perhelatan yang telah memasuki usia ke-15 tersebut.
Adapun penandatangan dilakukan oleh Fadli Zon bersama para tamu undangan VIP lainnya, antara lain Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya; Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha; Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar; Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Mochamad Miftahulloh Tamary; CEO MRA Group. Kemudian, Maulana Indraguna; Director of MRA Media, Paramitha Soedarjo; Director of BCA, Vera Eve Lim; Market Head South East Asia Country Head Singapore and Indonesia Julius Baer, Yang Vi Sun; Head of PR and Corporate Communication Bibit & Stockbit, William; Head of Partnership & PR Treasury, Anang Samsudin; serta Fair Director of Art Jakarta 2025, Tom Tandio.
Hadir mendampingi Fadli, Direktur Jenderal Diplomasi, Promosi, dan Kerja Sama Kebudayaan, Endah T.D. Retnoastuti; Staf Khusus Menteri Kebudayaan bidang Diplomasi Budaya dan Hubungan Internasional, Annisa Rengganis; serta Staf Khusus Menteri Kebudayaan bidang Protokoler dan Rumah Tangga, Rachmanda Primayuda.
Simak juga Video 'Jawaban Fadli Zon soal Soeharto Masuk Usulan Jadi Pahlawan Nasional':
(prf/ega)