Kisah Relawan SPPG di Tangsel Bisa Sekolahkan Anak Berkat Program MBG

Kisah Relawan SPPG di Tangsel Bisa Sekolahkan Anak Berkat Program MBG

Inkana Putri - detikNews
Jumat, 03 Okt 2025 16:47 WIB
Relawan SPPG Khusus Tangerang Selatan
Foto: PCO
Jakarta -

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tak hanya mendukung kebutuhan gizi untuk anak-anak sekolah, tetapi juga menjadi penopang ekonomi ribuan pekerja dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Manfaat ini pun dirasakan relawan SPPG Khusus Tangerang Selatan.

Relawan itu adalah Maria Sudilaksana Mega (42). Ibu tunggal dua anak yang kini hamil enam bulan ini mengaku hidupnya terbantu dengan adanya MBG, apalagi sejak berpisah dengan suaminya tujuh bulan lalu.

"Sedih lah saya. Saya enggak tahu mau kerja di mana lagi untuk menghidupi anak-anak saya. Mana saya baru saja berpisah dengan suami saya tujuh bulan lalu dan baru tahu kalau ternyata saya hamil," ucapnya dalam keterangan tertulis, Jumat (3/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sehari-hari, Mega bertugas sebagai juru racik, yakni menyiapkan bahan makanan dan bumbu sebelum diolah oleh juru masak. Bersama 46 orang lainnya, ia memproduksi 3.300 porsi makanan untuk anak sekolah setiap hari. Tugas-tugas di dapur itu terbagi mulai dari kepala SPPG, akuntan, ahli gizi, tim persiapan, juru masak, tim pemorsian, pengemasan, distribusi, hingga pencuci ompreng.

ADVERTISEMENT

Mega mengaku sempat khawatir pekerjaannya akan terhenti setelah pihak dapur tahu dirinya hamil. Namun, pengelola tetap memperbolehkannya bekerja dengan jadwal shift yang lebih ringan.

"Pas saya hamil, saya selalu masuk shift siang (13.00-21.00 WIB)," ungkapnya.

Dengan adanya program ini, Mega merasa terbantu untuk menyekolahkan anak-anaknya dan memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga.

"Alhamdulillah saya bisa menyekolahkan anak saya dan juga bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari," katanya.

Mega juga merasa bangga bisa ikut menyiapkan makanan bergizi untuk anak-anak, termasuk anaknya sendiri yang kini duduk di kelas 4 SD.

"Saya bangga dikasih amanat untuk bekerja di sini. Kepada Bapak Presiden, saya ingin menyampaikan banyak terima kasih sudah memberikan makanan bergizi untuk anak-anak saya, juga anak-anak lainnya," paparnya.

Menanggapi isu penghentian sementara MBG akibat sejumlah insiden keamanan pangan, Mega pun menolak. Baginya, program ini bukan sekadar pekerjaan, melainkan penyelamat hidup. Bahkan, ia selalu berpesan kepada anak-anaknya agar menghargai setiap makanan yang mereka terima.

"Saya bilang, tolong hargai ibumu dan orang-orang yang sudah masakin kamu. Mereka bekerja dari jam satu malam. Jadi habiskan makanannya. Kalau ada yang nggak suka, bawa pulang. Jangan pernah sia-siakan makanan," pungkasnya.

Simak juga Video: SPPG Polri Pejaten Terapkan Sanitasi Ketat Cegah Keracunan MBG

(anl/anl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads