Aksi Aiptu Jacky Ubah Warung Miras di Palopo Jadi Rumah Belajar

Hoegeng Corner 2025

Aksi Aiptu Jacky Ubah Warung Miras di Palopo Jadi Rumah Belajar

Kanavino Ahmad Rizqo - detikNews
Jumat, 03 Okt 2025 10:31 WIB
Aiptu Jacky Hoegeng Corner
Aiptu Jacky Hoegeng Corner (Foto: Dok Ist)
Jakarta -

Aiptu Jacky Jenifer Galelar mendirikan Rumah Belajar Victory untuk meningkatkan literasi anak-anak di wilayah binaannya di Luminda, Wara Utara, Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel). Uniknya, rumah belajar yang yang digagas oleh Bhabinkamtibmas Luminda itu sempat bertempat di bekas warung miras.

Dalam perbincangan dengan detikcom, Senin (15/9/2025), Aiptu Jacky menjelaskan rumah belajar awalnya digelar pada masa pandemi Covid-19, sekitar April 2022. Gagasan itu muncul setelah Aiptu Jacky melihat banyak anak yang hanya bermain saat sekolah masih ditutup karena pembatasan Covid-19.

"Jadi berinisiatif supaya anak-anak ini juga memperoleh pendidikan. Jadi saya buatlah rumah belajar itu yang awalnya saya didukung adik teman-teman mahasiswa yang sukarela bantu saya untuk bantu mengajar anak-anak," kata Aiptu Jacky. Dia diusulkan dalam program Hoegeng Corner 2025 oleh Polda Sulsel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Jacky, anak-anak di lingkungannya cenderung bebas dan kurang mendapat perhatian. Sementara itu, di wilayah tersebut juga bermunculan warung penjual minuman keras dan arena judi sabung ayam.

"Banyak aktivitas perjudian penyakit masyarakat itu kaya judi sabung ayam. Nah itu semua yang membuat saya berinisiatif supaya anak-anak ini tidak terkontaminasi dengan hal-hal seperti itu," kata Jacky.

ADVERTISEMENT

Dia kemudian membuka kegiatan rumah belajar untuk meningkatkan literasi anak-anak di sana. Warga pun menyambut antusias aktivitas tersebut.

"Dengan adanya rumah belajar itu ternyata mempunyai hal yang dampak positif bagi masyarakat sekitar. Yang tadinya mereka kebiasaan judi, buka arena perjudian sabung ayam. Jadi mereka mulai mundur, sudah mulai hilang karena mereka 'oh ada aktivitas anak-anak'," ujar Jacky.

Aiptu Jacky Hoegeng CornerAiptu Jacky Hoegeng Corner Foto: Dok Ist

Jacky juga mengimbau kepada warga untuk tidak mempertontonkan perilaku negatif kepada anak-anak. Imbauan ini didukung oleh orang tua dan tokoh masyarakat setempat.

"Dari hal seperti itu mulailah penyakit yang kaya begitu sudah mulai hilang," ujar Jacky.

Jacky menjelaskan salah satu tempat yang digunakan untuk kegiatan rumah belajar adalah bekas warung miras atau warung ballo. Dia sengaja memakai tempat itu untuk memberikan pesan tegas kepada warga.

"Kenapa saya sengaja kasih ke situ? sengaja mereka saya ajak, supaya peminum-peminum itu bisa lihat. Oh ini ada anak-anak, apalagi kalau di warung ballo sudah tersedia kursi dan meja," kata Jacky.

Setelah itu, Jacky mencari tempat khusus untuk rumah belajar dan menyewanya dengan dana pribadi. Begitu pun untuk biaya operasional sehari-hari, Jacky menyisihkan uang dari kantong pribadinya.

"Iya gitu untuk mempersiapkan segala sesuatunya dari pribadi. Kadang waktu Bapak Kapolres beliau pas juga baru menjabat, beliau melihat aktivitas saya beliau support alat tulis," imbuh dia.

Adapun para pengajar anak-anak di rumah belajar tersebut yaitu Ipda Jacky dan istri, serta relawan dari mahasiswa. Mereka mengajarkan tentang baca tulis hingga pendidikan karakter.

"Siswa kami ada sekitar 30-an," tutur Jacky.

Menurut Jacky, banyak anak di wilayahnya belum bisa membaca dan menulis. Bahkan itu dialami oleh anak yang sudah sekolah SD.

"Akhirnya dengan ada hal seperti itu dengan membangun rumah belajar,itu kepuasan bagi kami sendiri bahwa mereka sudah bisa mulai membaca sudah mulai bisa menulis," imbuh Jacky.

Lebih lanjut, Jacky menjelaskan alasan rumah belajar dinamai dengan Victory. Penamaan itu tidak terlepas dari kondisi sosial yang ada di wilayah binaannya.

"Lingkungan saya kalau mau dikatakan lingkungan keras, di mana yang sebelum-sebelumnya itu banyak tempat warung tradisional warung minuman keras, juga tempat saya dulu itu, sering tempat perkumpulan penyakit masyarakat sabung ayam," ujar Jacky.

"Hal itu kenapa saya namakan Rumah Belajar Victory adalah menang. Nah dengan lingkungan seperti itu, banyak anak-anak yang sudah malah dengan aktivitas belajar, aktivitas sekolah. Karena anak-anak yang saya didik harus menang dengan lingkungan mereka. Mereka harus menang dengan lingkungannya. Walaupun lingkungannya seperti itu, mereka punya minat belajar, artinya menang dengan keadaan," sambung dia.

Jacky pun bersyukur kegiatan negatif di masyarakat itu kini sudah menurun. Menurut dia, kegiatan rumah belajar menjadi salah satu penyebab utamanya.

"Itulah dengan adanya kegiatan itu mereka sadar diri, dengan melihat kegiatan anak-anak itu. Mereka sadar diri untuk tidak mempertontonkan hal-hal yang tidak baik kepada anak-anak," kata Jacky.

(knv/aud)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads