Didesak Tunjuk Politisi Minta Jatah Dapur MBG, Ini Respons Kepala BGN

Didesak Tunjuk Politisi Minta Jatah Dapur MBG, Ini Respons Kepala BGN

Dwi Rahmawati - detikNews
Rabu, 01 Okt 2025 20:10 WIB
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana (Eva/detikcom)
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana (Eva/detikcom)
Jakarta -

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, merespons anggota Komisi IX DPR RI Sahidin yang mendesak untuk menunjuk politikus yang minta-minta dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Makan Bergizi Gratis (MBG). Dadan menyebut tak ingin membedakan semua pihak terlibat program Makan Bergizi Gratis (MBG).

"Gini, saya tidak ingin mendikotomi politisi, pengusaha, TNI, polisi, dan lain-lain. Semua pihak yang berkontribusi di dalam program makan bergizi gratis adalah pejuang republik. Saya ucapkan terima kasih ke semua pihak," ungkap Dadan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (1/10/2025).

Dadan mengatakan sampai saat ini pembangunan SPPG adalah investasi dari semua pihak. Ia menyampaikan terima kasih atas bantuan itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sampai sekarang, ini saya harus klarifikasi ya. Sampai sekarang, seluruh SPPG yang ada, itu adalah investasi dari para pihak," tutur Dadan.

ADVERTISEMENT

"Mereka adalah para pejuang republik. Badan Gizi punya anggaran, dan sampai sekarang belum bisa bangun. Jadi kami ucapkan terima kasih pada semua pihak," tambahnya.

Sebelumnya, anggota Komisi IX DPR RI, Sahidin, menyinggung adanya isu politisi memiliki sejumlah dapur SPPG. Sahidin meminta Kepala BGN menunjuk langsung orangnya jika benar.

Hal itu disampaikan Sahidin saat rapat kerja Komisi IX DPR RI dengan Kepala BGN Dadan Hindayana hingga Menkes Budi Gunadi Sadikin membahas Makan Bergizi Gratis (MBG), Rabu (1/10). Sahidin mengaku tak nyaman jika politikus dianggap minta-minta untuk kepengurusan SPPG.

"BGN ini program Presiden, bagaimana ini bisa selesai cepat, bagaimana 2025 ini targetnya tercapai karena multi efeknya ya betul-betul dirasakan oleh masyarakat. Tapi, setelah kami jalan di dapil masing-masing, kami nggak nyaman juga, Pak, politisi yang mintalah, yang apa," kata Sahidin dalam rapat.

Sahidin menyebut pernah berkomunikasi dengan staf Kepala BGN tapi dengan tujuan menjembatani. Ia pun meminta BGN menunjuk siapa politikus yang minta-minta.

"Memang saya ada menelepon staf Bapak, tetapi kami hanya menjembatani, mungkin kalau yang lain nggak tahu saya. Tapi, kalau ada, tolong tunjuk ini minta-minta ini kerjaannya," ungkap Sahidin.

"Ini cari komisi ini, ini mencari kesempatan ini di program ini, begitu dong. Tapi, kalau buat narasi-narasi sehingga pengalihan isu-isu ini keluar, nggak mau juga kita. Persoalannya di dalam, di dalam sendiri. Saya tahu, kalau kita bicara mafia, mungkin nggak?" tambahnya.

(dwr/jbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads