Semangat Afghan Jasca (15) untuk belajar tidak surut walau langkahnya sempat terhenti. Kini di Sekolah Rakyat Menengah Pertama 9 Kota Bandung, dia dapat kembali melanjutkan pendidikan dan jalan meraih cita-citanya.
Bukan cita-cita yang menggambarkan profesi, Afghan mempunyai impian yang tulus di masa depannya kelak. Ia ingin membalas kebaikan kepada orang yang telah mengurusnya sejak kecil. Bukan orang tua, melainkan ketulusan tetangga berhati besar yang tinggal tidak jauh dari rumahnya.
"Ingin bilang terima kasih, ingin jadi pengusaha sukses biar bisa balas jasa ibu (panggilan kepada yang mengurus Afghan sejak kecil)," kata Afghan dalam siaran pers Kemensos, Rabu (1/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak kecil Afghan kehilangan peran dari orang tua. Menurut penuturannya, Afghan sebenarnya memiliki kakak dan dua adik, namun ia tidak pernah ingat wajah kakak bahkan ayahnya. Tidak ada peran orang tua, Afghan mendapat uluran kasih dari tetangganya yang ia panggil ibu. Bahkan ibu yang beberapa kali menghubungi Afghan untuk menanyakan kabarnya di sekolah.
Afghan terbiasa hidup dengan keterbatasan. Ia bahkan sempat putus sekolah selama dua tahun karena terhambat biaya. Menurutnya, jika tidak ada Sekolah Rakyat mungkin ia tidak bisa melanjutkan kembali pendidikannya yang sempat tertunda.
"Diajak oleh pendamping PKH, Bu Sri namanya, dan saya mau untuk sekolah lagi," tuturnya.
Afghan juga menceritakan kesehariannya selama di Sekolah Rakyat dalam tiga bulan ini. Awalnya ia sempat kesulitan untuk bangun pagi, namun saat ini ia sangat senang berada di Sekolah Rakyat.
"Senang di sini, makan juga setiap hari, dulu makan tidak tentu, bahkan pernah sama sekali tidak makan," ujarnya
Remaja berusia 15 tahun ini juga menceritakan bahwa ia mengikuti kegiatan ekstrakulikuler boxing yang ada di sekolah.
"Suka boxing, dulu pernah diajari oleh teman," katanya.
Hadirnya Sekolah Rakyat membawa Afghan kembali menemukan semangatnya untuk meraih masa depan. Ia juga lebih memiliki tujuan. Ia bangun pagi, salat berjemaah, belajar, dan menyalurkan minat bakatnya.
Bagi Afghan, Sekolah Rakyat bukan hanya tempat untuk meraih pendidikan namun menjadi tempat pulang dan penuh dengan kasih sayang.
Simak juga Video: Komisi X DPR RI Soroti Perkembangan Sekolah Garuda-Sekolah Rakyat