Hari Antikekerasan Internasional 2025: Latar Belakang hingga Pesan Tahun Ini

Hari Antikekerasan Internasional 2025: Latar Belakang hingga Pesan Tahun Ini

Kanya Anindita Mutiarasari - detikNews
Kamis, 02 Okt 2025 06:58 WIB
jar of honey with honeycomb on wooden table
Mahatma Gandhi (Foto: iStock/istimewa)
Jakarta -

Hari Antikekerasan Internasional atau Hari Internasional Tanpa Kekerasan diperingati pada tanggal 2 Oktober. Peringatan ini bersamaan dengan hari ulang tahun Mahatma Gandhi, pemimpin gerakan kemerdekaan India dan pelopor filosofi dan strategi tanpa kekerasan.

Menurut situs PBB, berdasarkan resolusi Majelis Umum A/RES/61/271 tanggal 15 Juni 2007, yang menetapkan peringatan tersebut, Hari Antikekerasan Internasional ini merupakan kesempatan untuk "menyebarkan pesan antikekerasan, termasuk melalui pendidikan dan penyadaran publik". Resolusi tersebut menegaskan kembali "relevansi universal prinsip antikekerasan" dan keinginan "untuk menjamin budaya damai, toleransi, pengertian, dan antikekerasan".

Saat memperkenalkan resolusi tersebut di Majelis Umum atas nama 140 pendukung, Menteri Luar Negeri India, Bapak Anand Sharma, mengatakan bahwa dukungan yang luas dan beragam terhadap resolusi tersebut merupakan cerminan rasa hormat universal terhadap Mahatma Gandhi dan relevansi filosofinya yang abadi. Mengutip kata-kata mendiang pemimpin tersebut, beliau berkata: "Tanpa kekerasan adalah kekuatan terbesar yang dimiliki umat manusia. Ia lebih dahsyat daripada senjata pemusnah terkuat yang diciptakan oleh kecerdikan manusia."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Latar Belakang Hari Antikekerasan Internasional

Gandhi, yang turut memimpin India menuju kemerdekaan, telah menjadi inspirasi bagi gerakan-gerakan tanpa kekerasan untuk hak-hak sipil dan perubahan sosial di seluruh dunia. Sepanjang hidupnya, Gandhi tetap teguh pada keyakinannya akan antikekerasan, bahkan dalam kondisi yang menindas dan menghadapi tantangan yang tampaknya tak teratasi.

Prinsip tanpa kekerasan-juga dikenal sebagai perlawanan tanpa kekerasan-menolak penggunaan kekerasan fisik untuk mencapai perubahan sosial atau politik. Sering digambarkan sebagai "politik rakyat biasa", bentuk perjuangan sosial ini telah diadopsi oleh masyarakat luas di seluruh dunia dalam kampanye untuk keadilan sosial.

Pesan Hari Antikekerasan Internasional 2025

Berikut ini pesan dari Sekretaris Jenderal PBB AntΓ³nio Guterres untuk Hari Antikekerasan Internasional 2025.

Pada Hari Tanpa Kekerasan Internasional ini, kita menghormati kehidupan dan warisan Mahatma Gandhi, dan komitmennya yang teguh terhadap perdamaian, kebenaran, dan martabat bagi semua.

Gandhi tidak hanya berbicara tentang cita-cita ini - ia juga mengamalkannya. Dan di masa meningkatnya ketegangan dan perpecahan yang semakin dalam ini, pesannya membawa urgensi baru.

Kita sedang menyaksikan erosi kemanusiaan kita bersama yang meresahkan. Kekerasan menggeser dialog. Warga sipil menanggung beban konflik. Hukum internasional dilanggar. Hak asasi manusia diinjak-injak. Dan fondasi perdamaian sedang terancam.

Gandhi memahami bahwa non-kekerasan bukanlah senjata kaum lemah, melainkan kekuatan kaum pemberani. Non-kekerasan adalah kekuatan untuk melawan ketidakadilan tanpa kebencian; melawan penindasan tanpa kekejaman; dan membangun perdamaian melalui martabat, bukan dominasi.

Di masa-masa yang berbahaya dan terpecah belah ini, marilah kita temukan kekuatan untuk mengikuti jejaknya, mengakhiri penderitaan, memajukan diplomasi, menyembuhkan perpecahan, dan menciptakan dunia yang adil, berkelanjutan, dan damai bagi semua.

Tonton juga Video Menteri PPPA: Pola Asuh Jadi Faktor Penyebab Kekerasan Perempuan-Anak

(kny/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads