Harap-harap Cemas Ortu Santri Ponpes Al Khoziny Gemetar Tunggu Kabar Anaknya

Harap-harap Cemas Ortu Santri Ponpes Al Khoziny Gemetar Tunggu Kabar Anaknya

Suparno - detikNews
Rabu, 01 Okt 2025 14:48 WIB
Tim SAR gabungan terus melakukan upaya evakuasi terhadap korban ambruk bangunan di Pondok Pesantren Al Khozyni, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (30/9/2025).
Proses evakuasi korban bangunan ponpes ambruk di Sidoarjo, Jawa Timur. (Dok. BNPB)
Sidoarjo -

Arifin, wali santri asal Surabaya, cemas karena tak kunjung mendapat kabar tentang kondisi anaknya setelah peristiwa bangunan ambruk di Ponpes Al Khoziny Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur. Ia bahkan mengaku sampai gemetar karena tidak bisa menelan makanan maupun minuman.

"Belum ada kabar, di rumah sakit juga tidak ada semua. Sejak hari pertama itu, kami cek seluruh rumah sakit di Sidoarjo, nggak ada, mungkin di sini. Mengharapkan sekali keajaiban Allah. Karena sudah tiga hari (kami) nggak makan, nggak minum. Saya sendiri seharian gemetar, gemetar karena tidak makan," kata Arifin, Rabu (1/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anak Arifin itu bernama Faumul (15), santri kelas 3 SMP. Saat ini Arifin ditemani saudaranya bergantian berjaga di sekitar lokasi kejadian.

"Sudah tiga hari di sini. Langsung meluncur semua itu saudara semua. Gantian yang jaga, karena takut ada info-info gitu. Harapannya, cepat ketemu, sehat walafiat, tapi yang penting ketemu dulu. Tapi, kalau memang sudah takdir, ya takdir anak saya, ya kami rida, takdir Allah," harapnya dengan suara bergetar.

ADVERTISEMENT

Arifin dan sejumlah wali santri pun menyoroti penanganan evakuasi yang dinilai lambat. Menurut mereka, banyak petugas di lapangan, tetapi tidak terlibat langsung dalam pencarian korban.

"Penanganannya kurang cepat. Banyak petugas hanya pakai seragam tapi tidak bekerja. Yang bekerja hanya segelintir orang, yang lain lebih banyak rapat atau foto-foto. Padahal masyarakat di sini banyak yang ahli bangunan, bisa dilibatkan untuk percepat evakuasi," katanya.

Karena merasa tidak mendapat kejelasan dari pihak berwenang, para wali santri bersama masyarakat sekitar sempat mengadakan rapat internal. Mereka memutuskan turun tangan membantu mengangkat puing-puing agar proses pencarian korban bisa segera dituntaskan.

"Kami di sini sudah tiga hari belum ada kepastian. Makanya mulai turun tangan sendiri. Tadi rundingan sama semua wali santri yang terdampak di sini, sepakat kami bantu Basarnas dengan cara diteteli (dibongkar manual) titik yang aman, jadi prosesnya bisa lebih cepat," tambahnya.

Baca selengkapnya di sini

Saksikan Live DetikSore:

Tonton juga video "Bupati Sidoarjo Soal Ponpes Al Khoziny Diduga Tak Kantongi IMB" di sini:
(idh/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads