Menbud Tekankan Hari Kesaktian Pancasila Jadi Momentum Refleksi Bangsa

Menbud Tekankan Hari Kesaktian Pancasila Jadi Momentum Refleksi Bangsa

Rahmat Khairurizqi - detikNews
Rabu, 01 Okt 2025 14:09 WIB
Kemenbud
Foto: Dok. Kemenbud
Jakarta -

Dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh pada 1 Oktober 2025, Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia menyelenggarakan Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang mengusung tema 'Pancasila Perekat Bangsa Menuju Indonesia Raya'.

Upacara dipimpin langsung oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, selaku Inspektur Upacara. Menteri Kebudayaan (Menbud), Fadli Zon dalam pidato kebudayaan yang disampaikan secara terpisah melalui TVRI dan kanal YouTube Kementerian Kebudayaan, menekankan bahwa Hari Kesaktian Pancasila tak hanya sebatas seremonial semata, melainkan momentum untuk merefleksikan keteguhan bangsa dalam mempertahankan ideologi negara dari paham yang bertentangan dengan jati diri Indonesia.

Menurut Fadli Zon, tema 'Pancasila Perekat Bangsa Menuju Indonesia Raya' ini merupakan panggilan moral untuk merayakan, merefleksikan pentingnya Pancasila sebagai fondasi kehidupan berbangsa dan bernegara, juga sebagai instrumen strategi dalam menjaga kehidupan bangsa Indonesia yang besar dan majemuk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pancasila dimaknai sebagai pandangan hidup sekaligus ideologi negara yang mempersatukan kita. Sila-sila yang ada di dalamnya, baik ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, maupun keadilan sosial, adalah simpul-simpul yang mengikat kita sebagai satu keluarga besar," ujar Fadli Zon dalam keterangannya, Rabu (1/10/2025).

Tema ini, lanjut Fadli Zon, juga sangat relevan dengan situasi kita saat ini dan di masa yang akan datang. Fadli Zon turut menyoroti kembali sejarah kelam Gerakan 30 September 1965 yang menjadi alasan utama diperingatinya Hari Kesaktian Pancasila setiap 1 Oktober. Menurutnya, tragedi tersebut menjadi pengingat bahwa bangsa Indonesia harus senantiasa waspada terhadap ideologi yang berupaya menggantikan Pancasila.

ADVERTISEMENT

Dalam konteks kekinian, Fadli Zon menekankan bahwa nilai-nilai Pancasila tidak boleh hanya berhenti pada tataran wacana, tetapi harus dihidupkan dalam keseharian masyarakat, terutama melalui kebudayaan.

"Bangsa yang besar adalah bangsa yang berdiri kokoh diatas fondasi ideologinya sendiri. Karena itu, Pancasila perlu diperkuat, dihidupkan, dihayati dalam setiap napas kebudayaan kita," tegasnya.

Selain itu, Fadli Zon menyebut bahwa nilai-nilai Pancasila sesungguhnya telah lama hidup dalam ritual adat, karya seni, musik daerah, hingga interaksi sosial masyarakat. Karena itu, Fadli Zon mengajak seluruh elemen masyarakat, mulai dari seniman, budayawan, tokoh adat, pendidik hingga pemuka agama, untuk menjadi garda terdepan dalam meneguhkan nilai-nilai Pancasila melalui ekspresi budaya.

Mengakhiri pidato kebudayaannya, Fadli Zon menyampaikan pesan khusus kepada generasi muda agar tidak hanya memahami Pancasila, tetapi juga menjadikannya sumber inspirasi dalam berkarya di era digital.

"Di era kemajuan digital ini, gunakanlah kreativitas saudara-saudara untuk menyebarkan pesan persatuan, toleransi, dan keadilan sosial. Buktikan kepada dunia bahwa generasi muda Indonesia adalah generasi yang cerdas, berkarakter, dan berjiwa Pancasila," pesannya.

Fadli Zon juga mengajak seluruh rakyat Indonesia menjadikan peringatan Hari Kesaktian Pancasila sebagai momentum memperkuat nasionalisme dan komitmen kebangsaan di tengah derasnya arus globalisasi.

"Sebagai perekat bangsa yang abadi serta dasar negara yang final dan tak tergantikan, Pancasila menyatukan setiap perbedaan dan menjadi suluh penerang jalan menuju kejayaan Indonesia Raya yang adil, makmur, dan berbudaya," ungkapnya.

Dalam rangkaian upacara, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia (DPR RI), Puan Maharani membacakan Ikrar Kebangsaan. Melalui pengucapan ikrar tersebut, Puan menyatakan tekad bangsa Indonesia untuk menjaga Pancasila sebagai dasar negara dan sumber kekuatan dalam menjaga persatuan.

"Di hadapan Tuhan Yang Maha Esa, dalam memperingati Hari Kesaktian Pancasila, kami membulatkan tekad untuk tetap mempertahankan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai sumber kekuatan, menggalang kebersamaan untuk memperjuangkan menegakkan kebenaran dan keadilan demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia," serunya.

Usai upacara, Fadli Zon mendampingi Prabowo meninjau Monumen Pancasila Sakti bersama Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka; Ketua DPR RI, Puan Maharani; Ketua MPR RI, Ahmad Muzani; dan Menteri Agama, Nasaruddin Umar untuk mengenang dan menghormati para pahlawan revolusi.

Selanjutnya, Prabowo turut menyapa tim paduan suara SMK Negeri 2 Cibinong EDCO (Esemka Dua Cibinong Orchestra) yang menampilkan aubade dengan mempersembahkan sejumlah lagu nasional.

Sebagai informasi, upacara yang diselenggarakan di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur ini, turut dihadiri Gibran, beserta para Menteri dan Wakil Menteri dari Kabinet Merah Putih, pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat, pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat, pimpinan Dewan Perwakilan Daerah, serta para Duta Besar negara sahabat, dan tamu undangan keluarga para pahlawan.

Lebih lanjut, dalam rangkaian upacara, Ahmad Muzani bertindak sebagai pembaca teks Pancasila. Sementara itu, Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dibacakan oleh Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah RI, Yorrys Raweyai.

Tonton juga video "Fadli Zon Ungkap Museum Kesaktian Pancasila Akan Direvitalisasi" di sini:

(ega/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads