Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Yassierli menekankan pentingnya transformasi mengarah pada perubahan mindset dan budaya kerja untuk menjaga marwah, kehormatan, dan kepercayaan publik terhadap Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3.
Yassierli mengatakan profesionalitas dan integritas sebagai faktor kunci Pengawasan Ketenagakerjaan.
"Kembali ke marwah dasar pengawasan bahwa Pengawas adalah garda terdepan pelindungan hak pekerja dan penjamin kepatuhan norma kerja, " katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (1/10/2025).
Hal tersebut ia katakan saat membuka Sarasehan Pengawasan Ketenagakerjaan bertema 'Transformasi Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3 melalui Penegakan Integritas dalam rangka Pelayanan Publik' di Jakarta, Selasa (30/9) malam.
Selain itu, Yassierli mengingatkan saat turun ke lapangan, Pengawas Ketenagakerjaan harus fokus pada tugas inti yakni investigasi, edukasi dan penegakan hukum.
"Baju yang kita pakai menggambarkan marwah, menggambarkan harapan dari yang mendesain seorang Pengawas Ketenagakerjaan seperti itu, sekaligus amanah dan tantangan terkait penegakan norma K3 yang semakin besar, " ujarnya.
Yassierli juga mengaku banyak menerima laporan yang masuk dari berbagai perusahaan terkait penegakan norma K3 di perusahaan. Seperti penahanan ijazah, PHK sepihak, diskriminasi, perusahaan bayar di bawah upah, outsourcing.
"Itu semua kezaliman, kalau kita tak bisa bergerak, buka baju itu. Saya juga komitmen, kalau tak bisa ya sudah, saya akan mengundurkan diri. Buat apa saya jadi menteri, kemudian tak memberikan kontribusi bagi negara, " ungkapnya.
Lebih lanjut, Yassierli mengajak Pengawas Ketenagakerjaan meninggalkan legacy positif Pengawasan Ketenagakerjaan Indonesia, dan membawa pulang cerita yang bisa dibanggakan.
"Baju yang kita pakai ini adalah amanah, dan apa yang bapak/ibu lakukan merupakan suatu tugas mulia dan bagaimana kita menegakkannya, " pungkasnya.
Tonton juga video "Kemenaker Siapkan Platform Online untuk Pendaftaran Magang Bergaji UMP" di sini:
(akd/akd)