Perankan Cheng Ho, Yusril Berlatih Silat 1 Tahun
Senin, 06 Agu 2007 17:07 WIB
Jakarta - Yusril Ihza Mahendra hafal betul riwayat Laksamana Cheng Ho. Karena itulah, Yusril sangat senang ketika mendapat peran sebagai Cheng Ho dalam film berjudul 'Laksamana Cheng Ho.' Untuk peran ini, mantan Mensesneg ini berlatih silat selama 1 tahun. "Cheng Ho adalah legenda," kata mantan Mensesneg Yusril Ihza Mahendra saat memperkenalkan film Laksamana Cheng Ho di NAM Centre, Jl Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (6/8/2007). Yusril begitu kagum kepada sosok utusan kaisar Cina ini. Selain beragama Islam, menurut dia, Cheng Ho adalah pembawa misi perdamaian. "Banyak unsur pendidikan, sejarah dan politik dalam film ini. Karena itu saya tertarik," imbuh Yusril. Yusril berkisah mengenai sosok Cheng Ho. Sejak umur 10 tahun, Cheng Ho telah menjadi pelayan seorang pangeran dan juga dikebiri. "Itu dilakukannya demi menolong orangtuanya dari hukuman penjara. Di istana, Cheng Ho belajar dan membaca banyak buku hingga menjadi pintar," ujar Yusril. Untuk berperan menjadi Cheng Ho memang tidak mudah. Menurut Yusril, dia harus berlatih adegan silat selama 1 tahun. "Syuting di Thailand tanpa memakai stuntman dan menggunakan pedang sungguhan," ungkap Yusril. Sedang ide awal mengenai film ini, menurut dia, sudah ada sejak 2 tahun lalu kala dirinya masih menjabat menjadi menteri. "Waktu itu rencananya aktor Thailand yang akan menjadi Cheng Ho. Karena kalau saya, nanti filmnya akan membutuhkan waktu lama, syutingnya kan mesti libur," jelas dia. Namun nasib berkata lain. Ternyata dirinya diberhentikan menjadi menteri dan rezeki peran Cheng Ho pun jatuh kepadanya. Jubah merah Cheng Ho pun lantas melekat di tubuhnya. "Film ini tidak komersil, kita tidak dibayar sama sekali dan sebenarnya ini film Islami," jelas Yusril. Lalu apakah ke depannya profesi seni peran akan ditekuninya, Yusril menjawab diplomatis. "Saya lebih tertarik menjadi produser untuk membuat film-film bermutu," tandas dia. Film Laksamana Cheng Ho ini dibintangi pula oleh mantan Menteri Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Saifullah Yusuf alias Gus Ipul. Film ini rencananya akan tayang pada akhir januari 2008 di salah satu stasiun tv swasta di Indonesia. Film berbiaya US$ 3 juta ini dibuat di 6 negara dan melibatkan 6 ribu pemain. Yang terbesar di Cina 4 ribu pemain serta ikut pula militer cina.
(ndr/asy)