Heboh Bobby Minta BL Jadi BK, Legislator: Harusnya Persuasif agar Tak Gaduh

Heboh Bobby Minta BL Jadi BK, Legislator: Harusnya Persuasif agar Tak Gaduh

Dwi Rahmawati - detikNews
Rabu, 01 Okt 2025 08:47 WIB
Anggota Komisi II DPR RI Fraksi PKB, Muhammad Khozin. (Dwi R/detikcom)
Anggota Komisi II DPR RI Fraksi PKB, Muhammad Khozin (Dwi R/detikcom)
Jakarta -

Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Bobby Nasution viral setelah meminta truk dengan pelat BL atau pelat Aceh mengganti pelatnya menjadi BK atau pelat Sumut. Anggota Komisi II DPR RI, Muhammad Khozin, mengingatkan penyampaian kebijakan jangan bikin gaduh.

Khozin mengatakan dia memahami maksud dari tindakan yang dilakukan Bobby. Dia mengatakan Bobby ingin kendaraan yang beraktivitas di Sumut menggunakan pelat Sumut juga.

"Soal sidak pelat kendaraan yang dilakukan oleh Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution dimaksudkan agar kendaraan yang beroperasi di wilayah hukum Sumut agar ganti pelat kendaraan menjadi pelat Sumut. Jadi, kendaraan yang sehari-hari beraktivitas di Sumut seyogyanya ganti pelat menjadi pelat Sumut," kata Khozin kepada wartawan, Selasa (30/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut dia, hal ini pernah dilakukan oleh kepala daerah lain. Dia menilai Bobby ingin pajak kendaraan bermotor yang beraktivitas di Sumut masuk ke kas daerah Sumut.

"Apa poinnya? Agar pajak kendaraan bermotor masuk ke penerimaan pajak Provinsi Sumut. Pajak kendaraan bermotor bermanfaat bagi Pemda untuk melakukan perawatan dan perbaikan jalan," ujar Khozin.

ADVERTISEMENT

"Langkah ini juga pernah dilakukan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi pada awal April 2025 lalu. Bedanya, Gubernur Jabar tidak sidak ke jalan, namun imbauan yang diunggah di media sosial, tidak demonstratif seperti Gubsu," sambungnya.

Dia mengingatkan Bobby agar melakukan langkah lebih persuasif. Legislator PKB ini berharap kebijakan yang dibuat tak menimbulkan kegaduhan.

"Sebaiknya, upaya tersebut dapat dilakukan lebih persuasif agar tidak menimbulkan tafsir dan spekulasi yang beragam dan dampaknya menimbulkan kegaduhan di tengah publik. Betul tujuan dan maksudnya baik, tapi harus di-deliver dengan baik dan elegan," ujarnya.

Anggota Komisi II DPR, Mardani Ali Sera, juga menyoroti tindakan Bobby. Dia mengatakan tidak boleh ada pembatasan kendaraan dari daerah tertentu untuk beroperasi di suatu daerah.

"Pertama antardaerah tidak boleh ada pembatasan. Semua kendaraan mesti dimudahkan untuk saling berpindah. Bukan hanya orang tapi juga barang, termasuk kendaraannya," kata Mardani.

Mardani berharap masalah pelat nomor kendaraan Aceh dan Sumut tak makin panjang. Legislator PKS ini mengatakan kepala daerah harus menunjukkan kedewasaan.

"Kedua, jangan diperbesar masalah ini. Aceh dan Sumut bukan hanya bertetangga tapi juga bersaudara. Mesti ada nuansa saling tolong menolong dan saling menjaga. Ketiga, para kepala daerah perlu selalu menunjukkan kedewasaannya," ujarnya.

Sebelumnya, aksi Bobby merazia dan meminta pelat BL diubah ke BK viral di media sosial. Dalam video yang beredar, rombongan Bobby tampak menyetop satu truk yang memakai pelat BL yang merupakan nomor polisi dari Aceh. Salah seorang pria dalam rombongan meminta pelat itu diganti ke BK agar pendapatan pajaknya masuk ke Sumut.

"Biar bosmu tahu, kalau nggak nanti bosmu nggak tahu," kata Bobby, seperti dikutip detikSumut.

Bobby pun telah buka suara soal peristiwa viral tersebut. Bobby menyatakan dia tidak memiliki sentimen terhadap daerah lain.

"Bukan sentimen terhadap suatu wilayah di Indonesia, tapi seluruh wilayah atau perusahaan yang ada di Sumatera Utara harus menggunakan pelat BK atau pelat BB untuk mengoperasikan pengangkutan hasil buminya yang ada di Sumatera Utara, bukan untuk yang melintas tapi untuk perusahaan yang beroperasional," kata Bobby Nasution saat sambutan di Paripurna DPRD Sumut, Senin (29/9).

Bobby mengatakan langkah itu perlu dilakukan untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Sumut. Bobby mengatakan hal ini juga karena jika jalan di Sumut rusak, masyarakat meminta perbaikan jalan ke Pemprov Sumut.

Bobby juga mengaku langkah ini dia ambil karena daerah lain sudah melakukan hal yang sama. Dia mencontohkan Jawa Barat dan Riau.

"Ini aturan sudah banyak dilakukan, bukan hanya di Sumut. Tetangga kita yang paling dekat Riau sudah melaksanakan ini, habis itu di Jawa Barat, Kalbar, Kalteng, dan di kita kenapa heboh, dan ini bukan hanya pelat BL kebetulan yang lewat di situ pelat BL, ini kita hanya menyosialisasikan," ujarnya.

Tonton juga video "Bobby Nasution Kejar Investasi Rp 100 T demi Ekonomi Tumbuh 8%" di sini:

Halaman 2 dari 2
(dwr/haf)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads