Fadli Zon Tegaskan Budaya Harus Jadi Hak Fundamental dan Pilar Ekonomi

Fadli Zon Tegaskan Budaya Harus Jadi Hak Fundamental dan Pilar Ekonomi

Hana Nushratu - detikNews
Selasa, 30 Sep 2025 20:37 WIB
Fadli Zon
Foto: dok. Kemenbud
Jakarta -

Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon menegaskan pentingnya budaya sebagai hak fundamental dan kekuatan ekonomi global di hadapan para Menbud dan organisasi internasional. Hal ini ia sampaikan sebagai pembicara dalam rangkaian forum budaya dunia UNESCO MONDIACULT 2025 di Barcelona, Spanyol.

Bersama para panelis Menbud dan Wamenbud Bulgaria, Norwegia, Cabo Verde, China, serta Austria, Fadli menekankan hak budaya harus dijamin melalui akses, partisipasi publik, dan pelibatan masyarakat dalam pengelolaan kebudayaan.

"Hal ini sudah diamanatkan oleh konstitusi Indonesia, khususnya Pasal 32 UUD 1945, yang menegaskan kewajiban negara untuk memajukan kebudayaan nasional di tengah peradaban dunia dan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budaya," ujar Fadli, dalam keterangan tertulis, Selasa (30/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fadli juga menyoroti pentingnya perlindungan kebebasan berekspresi, serta pemajuan pengetahuan dan kearifan lokal.

"Hak budaya berarti setiap orang dan komunitas dapat mengakses, berpartisipasi, memperoleh manfaat, sekaligus ikut mengelola kebudayaan. Budaya tidak boleh menjadi privilese segelintir, tetapi hak hidup bagi semua orang," tegas Fadli.

ADVERTISEMENT

Fadli juga menyoroti pentingnya repatriasi sebagai bagian dari pemenuhan hak budaya. Ia menyebut pemulangan Koleksi Dubois pekan lalu dari Belanda berisi lebih dari 28.000 fosil, termasuk Homo erectus dari Trinil, sebagai bukti keseriusan Indonesia memperjuangkan keadilan sejarah dan pemulihan identitas.

"Repatriasi benda bersejarah kembali ke negara asal sangat penting untuk memulihkan martabat bangsa dan menyambungkan kembali identitas dengan generasi penerus," ujar Fadli.

Dalam mendorong partisipasi, Fadli menyampaikan Indonesia telah memiliki mekanisme Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) untuk memastikan suara masyarakat, terutama komunitas adat dan kelompok rentan, turut berpartisipasi dalam proses perumusan kebijakan budaya.

"Hak budaya adalah hak asasi. Publik bukan sekadar penerima manfaat, melainkan aktor utama yang turut menjaga dan mengembangkan kebudayaan," ujar Fadli.

Pada aspek ekonomi, Fadli menegaskan budaya adalah mesin pertumbuhan yang mampu menciptakan lapangan kerja, inovasi, dan pemberdayaan sosial.

"Secara global, sektor industri budaya dan kreatif menyumbang US$ 4,3 triliun atau 6% dari ekonomi dunia," ujar Fadli.

Fadli Zon menjelaskan Indonesia tengah mengembangkan berbagai instrumen pembiayaan kebudayaan, termasuk melalui dana abadi kebudayaan Indonesiana, kerja sama dengan negara mitra melalui program dan produksi bersama, hingga kemitraan publik dan sektor privat (public-private partnership) dalam pengembangan infrastruktur budaya.

"Komitmen kami adalah melindungi hak budaya, memperkuat partisipasi publik, dan membuka ruang pembiayaan agar budaya menjadi pilar pembangunan berkelanjutan pasca-2030," tegas Fadli.

Partisipasi Indonesia di MONDIACULT 2025 merupakan bagian penting dalam mendorong diplomasi budaya.

"Indonesia membawa pesan bahwa budaya adalah pilar penting, baik sebagai hak yang dijamin, maupun sebagai kekuatan ekonomi global. Kehadiran kita di Barcelona menegaskan posisi Indonesia sebagai bangsa berperadaban besar yang siap memimpin dialog budaya dunia," pungkasnya.

(prf/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads