Padupa & Petta Puang di Parepare

Ekspedisi BBN 2007

Padupa & Petta Puang di Parepare

- detikNews
Senin, 06 Agu 2007 13:59 WIB
Parepare - Tim Ekspedisi Bahan Bakar Nabati (BBN) 2007 mendapat kejutan menyenangkan ketika berada di Kota Parepare, Sulawesi Selatan. Tim yang sudah empat hari menjelajahi Trans Sulawesi mulai dari Manado itu disuguhi tarian Padupa dan pentas sandiwara Petta Puang.Tarian Padupa sebelumnya sudah disuguhkan juga oleh masyarakat Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Namun tarian khusus untuk menyambut tamu ini terasa lebih istimewa di Parepare karena dilengkapi penampilan Petta Puang.Padupa ditampilkan oleh 6 orang gadis yang berpakaian Bodo', pakaian tradisional Bugis. Mereka memegang sebuah dupa yang diatasnya ditaruh bunga-bungaan dan sesisir pisang yang ranum.Dengan diiringi alunan musik yang berasal dari kombinasi gendang dan calu (alat musik mirip gamelan namun terbuat dari bambu dan batok kelapa), 6 gadis itu menari di hadapan tamu-tamu tim ekspedisi yang akan memasuki halaman Kantor PLN Cabang Parepare, Sabtu (4/8/2007).Tarian ditutup dengan siraman bunga kepada para tamu yang hadir. Puluhan anggota tim ekspedisi yang akan dilepas untuk melanjutkan perjalanan ke Makassar pun dipersilakan masuk ke lokasi acara pelepasan yang juga dihadiri Walikota Parepare Muhammad Zain Katoe.Sebuah panggung pun telah siap menanti para peserta ekspedisi. Terdengarlah alunan musik yang mirip seperti tanjidor Betawi.Musik itu dimainkan 4 orang berpakaian ala Bugis, baju gunting Cina berwarna oranye, bercelana panjang dan berselempang kain sarung. Satu orang memukul bas lengkap dengan senarnya, satu orang menepuk gendang, satu orang meniup alat tiup seperti tanjidor dan satu lagi memainkan alat musik seperti calu.Kemudian menyusul naik ke atas panggung satu pria berpakaian ala adat Bugis berwarna biru, berselempang kain sarung berwarna oranye, dan memegang tongkat. Belakangan muncul lagi 2 pria yang berpakaian mirip pemain musik."Kami dari kelompok sandiwara Petta Puang di sini diminta menampilkan lakon dan sekaligus memandu acara. Kalau bahasa kerennya Master of Ceremony," kata pria yang bertongkat membuka acara dengan bahasa Indonesia yang berlogat Bugis-Makassar.Ternyata sang pria itu berperan sebagai Petta Puang. Sebuah nama tokoh cerita Bugis-Makassar yang kemudian dilekatkan menjadi judul lakon itu sendiri.Petta Puang menampilkan cerita mengenai putra Petta Puang yang bernama Andi Adong yang akan dijodohkan. Andi Adong yang bergelar insinyur tak bersedia dijodohkan, sehingga Petta Puang marah besar."Sudah. Kalau begitu insinyur kau, aku ambil kembali. Banyak sapiku yang habis untuk itu. Gelar Andi kau kuambil lagi, karena kau dapat itu dari nenek dari nenekmu. Nenekmu itu meneruskan ke aku. Nama Adong juga kuambil kembali, karena itu aku yang memberikan," kata Petta Puang yang marah.Sontak saja dialog itu mengundang gerr anggota Tim Ekspedisi BBN yang sudah 4 hari menghabiskan waktu di atas mobil. Tertawa penonton masih belum selesai, Andi Adong yang terlihat gaya dengan baju kemeja, celana jeans dan kacamata hitam menjawab."Lalu apa aku ini, Petta? Andi bukan, Adong bukan?" kata Andi Adong memelas."Terserah kau. Biothenollah, biodiesellah, atau cap tikus," ketus Petta Puang.Penonton pun tertawa lebih keras. Terang saja tertawa, ekspedisi BBN itu sendiri bertujuan mengenalkan masyarakat pada beberapa istilah yang disebut Petta Puang.Banyak lagi banyolan ala Petta Puang ini, namun tak mungkin semuanya ditulis di berita ini tentunya. Tentu anda penasaran siapa itu Petta Puang?Petta Puang merupakan grup sandiwara satu-satunya di Sulawei Selatan yang menggabungkan teater, musik dan memandu acara sekaligus. Berdiri sejak 1992, Petta Puang berhasil mendapatkan tempat di hati masyarakat Sulawesi Selatan."Kami ini ikon Sulawesi Selatan," kata bendahara grup Petta Puang sekaligus pemeran Andi Adong, Jamal Kalam, ditemui usai pementasan.Dengan jumlah pemain 10 orang, Petta Puang sudah melanglang buana ke berbagai daerah termasuk Jakarta. Grup yang bercikal bakal dari sebuah grup teater Mekar Bersama ini juga pernah menjadi juru kampanye pasangan SBY-Jusuf Kalla dalam Pilpres 2004 lalu.Bukan hanya itu, Petta Puang juga tampil dalam pesta pernikahan Irfan Hakim dengan Della Sabrina Indah, anak Pangdam VII/Wirabuana Jend. HM Arief Budisampurno beberapa waktu lalu. Berbekal pengalaman itu, tentu untuk mengundang grup ini menjadi host acara, anda harus memesan jauh-jauh hari.Berapa tarif mereka? "Wah, sulit itu. Yang penting sediakan juga akomodasi dan transportasinya," tandas Jamal. Berminat? (aba/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads