Waka DPRD DKI Usulkan Adanya Hydrant atau APAR di Permukiman Padat

Waka DPRD DKI Usulkan Adanya Hydrant atau APAR di Permukiman Padat

Rumondang Naibaho - detikNews
Senin, 29 Sep 2025 19:55 WIB
Wakil Ketua DPRD DKI meninjau lokasi kebakaran di Tamansari, Jakbar, Senin (29/9).
Wakil Ketua DPRD DKI meninjau lokasi kebakaran di Tamansari, Jakbar, Senin (29/9). (Rumondang/detikcom)
Jakarta -

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah meninjau lokasi kebakaran di Tamansari, Jakarta Barat (Jakbar). Ima menerima sejumlah keluhan warga terdampak dan akan diteruskan kepada Pemprov DKI Jakarta.

"Pengungsi tadi disampaikan juga mereka kan ada yang sekolah ya, yang seragamnya terbakar, buku-buku, itu sudah menjadi catatan saya juga agar disampaikan kepada pak gubernur, dinas pendidikan," kata Ima di lokasi, Senin (29/9/2025).

"Juga surat-surat penting kayak KTP (kartu tanda penduduk), kartu keluarga dan sebagainya dan juga masyarakat tadi menyampaikan minta dibantu mengenai material bahan bangunan yang harus segera mereka bangun," lanjutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usai peninjauan, Ima menyebut penting pompa air atau hydrant di permukiman padat penduduk. Ketersediaan pompa air, kata dia, dapat membantu penanganan awal jika terjadi kebakaran.

ADVERTISEMENT

"Mungkin hydrant ya. Cuma memang kondisinya juga harus ada titik titik air yang men-support. Karena tadi di titik sebelah sana itu tidak men-support," ujarnya.

Meski begitu, Ima tetap mengapresiasi program '1 RT 1 APAR' yang digagas Gubernur Jakarta, Pramono Anung. Dia meminta program itu terus dilanjutkan.

"Memang harus di-crosscheck terlebih dahulu, kira-kira cocoknya hydrant atau APAR (alat pemadam api ringan). Cuma gerakan 'APAR di 1 RT 1' memang harus terus dijalankan, apalagi khususnya di kondisi yang padat penduduk," ujarnya.

Pada peninjauan ini, Ima mengaku belum dapat merinci jumlah pasti warga terdampak kebakaran. Namun, dia memastikan tenda pengungsian sudah berdiri dan kebutuhan warga tercukupi.

"Tadi udah keliling, tapi masih dihitung ada berapa rumah yang terdampak. Hanya memang sudah sekitar seribuan warga yang mulai mengungsi di kantor kelurahan," kata Ima di lokasi.

Ima mengungkap terdapat kesulitan saat proses pemadaman api. Kondisi jalan yang sempit serta banyaknya kabel semrawut sempat menghambat mobil pemadam masuk.

"Jadi tadi ada beberapa masyarakat menyampaikan terkait adanya beberapa kesulitan ketika mobil damkar masuk karena kondisi kabel, jalanan yang agak kecil. Nah ini bisa menjadi pelajaran juga buat Dinas Pemadan Kebakaran bagaimana kita bisa menanggulangi dari awal," ujarnya.

Sebagai informasi, kebakaran dilaporkan terjadi pada Minggu (29/9/2025) pagi. Setidaknya 400 rumah hangus dalam peristiwa itu.

Dalam data yang diterima dari Command Center Disgulkarmat P2B BPBD Jakarta, Senin (29/9/2025), ribuan jiwa tersebut ada di dua RW. Mereka terbagi menjadi 321 KK (kepala keluarga).

"Objek terdampak RW 003 sebanyak 55 KK (12 jiwa) dan RW 006 sebanyak 316 KK (1.256 jiwa)," tulis keterangan tersebut.

Kebakaran tersebut diduga disebabkan dari adanya korsleting listrik. Sementara akibat kebakaran tersebut, kerugian mencapai Rp 28 miliar.

"Estimasi kerugian Rp 28.311.408.000. Dugaan penyebab kebakaran karena korsleting listrik," jelasnya.

Melihat Sisa-sisa Kebakaran yang Hanguskan 400 Rumah di Jakbar

Halaman 2 dari 2
(ond/eva)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads