1 Tahun Kabinet Prabowo, Mendagri Tito Ungkap Capaian Tekan Inflasi Daerah

Jejak Pradana

1 Tahun Kabinet Prabowo, Mendagri Tito Ungkap Capaian Tekan Inflasi Daerah

Yogi Ernes - detikNews
Senin, 29 Sep 2025 17:31 WIB
Jakarta -

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menjelaskan tugas khusus yang diberikan Presiden Prabowo Subianto kepada dirinya saat pertama kali dilantik sebagai Mendagri. Tito mengaku diminta mengendalikan angka inflasi di daerah.

Hal itu disampaikan Tito dalam wawancara Jejak Pradana bersama detikcom, Senin (29/9/2025). Tito awalnya menjelaskan tugas untuk mengendalikan inflasi di daerah telah diterimanya di era pemerintahan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi).

"Ada tugas khusus yang memang diberikan oleh Bapak Presiden kepada saya yaitu menjadi Koordinator Tim Pengendali Inflasi Daerah. Jadi saya diberi tugas untuk mengendalikan inflasi di daerah dan itu saya laksanakan semenjak September 2022 ketika angka inflasi 5,95 persen," katanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tito menjelaskan tugas itu tetap diembannya saat dilantik sebagai Mendagri di era pemerintahan Prabowo. Dia lalu menggandeng Badan Pusat Statistik (BPS) dalam memetakan inflasi di daerah.

ADVERTISEMENT

"Karena selama ini (BPS) hanya membaca inflasi nasional, saya meminta BPS yang memiliki jaringan di kabupaten/kota untuk membaca inflasi di daerah. Selama ini hanya diekspos sebulan sekali, saya minta seminggu sekali," tutur Tito.

Dia mengatakan tim BPS lalu turun ke pasar-pasar untuk mengecek harga selama dua pekan sekali. Data-data itu lalu direkap menjadi indeks perkembangan harga mingguan. Selain laporan data dari BPS, Tito menggunakan data yang disampaikan oleh Kantor Staf Presiden (KSP).

"Saya beranjak dari data ini dan data bandingan dari Kantor Staf Presiden. Dari data itu, kita tahu daerah mana yang tinggi dan mana yang rendah. Nah yang (inflasi) tinggi ini kita cari penyebabnya apa," terang Tito.

Menurut Tito, pihaknya rutin menggelar rapat bersama BPS dan KSP dalam mengawasi angka inflasi daerah. Data dari dua lembaga itu yang menjadi rujukan pemerintah untuk melakukan intervensi kebijakan di daerah.

"Senin paparan dari BPS, balance-nya dari datanya KSP setelah itu kita melakukan langkah intervensi di daerah-daerah yang tinggi kemudian komoditasnya apa yang tinggi kita melakukan operasi pasar baik dari pemda maupun pemerintah pusat," katanya.

Tito menjelaskan inflasi di daerah yang berada di angka 5,95 persen saat September 2022 itu kini berhasil diturunkan selama dua terakhir ke angka 2,3 persen. Dia menyebut target angka inflasi di daerah yang tergolong aman bagi Indonesia berada di kisaran 1,5-3,5 persen.

Berdasarkan penjelasan ekonom, kata Tito, kisaran angka itu paling cocok bagi masyarakat Indonesia, yang merupakan kombinasi produsen dan konsumen.

"Kalau di bawah 1,5 persen masyarakat konsumen senang harga turun, tapi petani, nelayan, produksi rugi. Kalau di atas 3,5 persen petani, nelayan, pabrik senang tapi masyarakat sulit. Jadi yang terbaik di 1,5 sampai 3,5 persen. Angka saat ini terjaga di angka 2,31 sudah bertahan hampir 2 tahun saya kira ini masuk range yang bagus tidak memberatkan masyarakat," pungkas Tito.

Jejak Pradana adalah potret dedikasi setahun pertama untuk negeri. Talkshow inspiratif ini akan menghadirkan pemangku kepentingan dari pemerintah maupun swasta yang berdedikasi memajukan negeri dalam setahun terakhir. Saksikan episode selanjutnya hanya di detikcom!

(ygs/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads