Muktamar X Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang digelar di Jakarta tak hanya diwarnai dinamika politik, tetapi juga aksi kericuhan yang berujung tindakan kriminal. Sejumlah kader terluka akibat pemukulan dan lemparan kursi.
Sekretaris DPC PPP Kabupaten Merangin, Jambi, Muchlisin menuding kericuhan itu bukanlah insiden spontan. Menurutnya, ada pihak yang sengaja menciptakan kekacauan untuk menggagalkan proses demokrasi partai.
"Kalau pihak sebelah yakin menang (kubu Agus Suparmanto), kenapa harus lempar-lempar kursi? Kalau orang yakin menang, ngapain bikin rusuh? Itu logika paling sederhana," tegas Muchlisin dalam keterangannya, Senin (29/9/2025).
Ia menyebut aksi brutal itu sebagai skenario lama yang dimainkan oleh 'pemain-pemain lama' yang dikenal luas publik PPP.
"Ini kejadian lama yang terulang kembali, dan orang se-Indonesia Raya paham siapa yang memainkan ini," jelasnya.
Lebih jauh, Muchlisin juga menyentil keras mantan koruptor yang kerap berbicara mengatasnamakan PPP di ruang publik. Ia menduga kegagalan PPP di Pemilu 2024 tak lepas dari citra buruk yang ditimbulkan oleh orang-orang tersebut.
"Jangan-jangan karena mantan koruptor terlalu banyak berbicara di media, akhirnya rakyat menghukum kita di Pemilu. Padahal kami di daerah sudah bekerja keras," ucapnya.
Sebelumnya, Ketua Umum PPP terpilih Muhamad Mardiono, mengecam keras tindakan kriminal yang menyebabkan sejumlah kader mengalami luka di arena Muktamar X PPP, pada Sabtu (27/9).
Dalam insiden tersebut, tiga orang kader yang berasal dari Pandeglang dan Sulawesi Selatan menjadi korban pemukulan dan lemparan kursi. Dua di antaranya mengalami luka serius, salah satunya sobek di bibir hingga mengenai gigi, sementara korban lain menderita sobek di pelipis kanan dan retak di bagian rahang atas.
"Ini tindakan kriminal yang mencederai demokrasi. Kita sedang melaksanakan proses konstitusi untuk memperkuat demokrasi, tapi ada pihak-pihak yang justru merusaknya dengan cara-cara anarkis. Saya sudah minta aparat kepolisian untuk mengusut tuntas pelaku dan memprosesnya secara hukum," tegas Mardiono saat mengunjungi para korban di Rumah Sakit, Sabtu malam.
Simak Video "Video: Muktamar PPP Diwarnai Kericuhan, Mardiono Siap Tempuh Jalur Hukum"
(anl/ega)