Agar Jembatan Ampera Tak Bernasib Seperti Jembatan Mississippi

Agar Jembatan Ampera Tak Bernasib Seperti Jembatan Mississippi

- detikNews
Senin, 06 Agu 2007 07:38 WIB
Palembang - Jembatan Mississippi di Minnesota, AS ambruk, warga Sumatera Selatan (Sumsel) langsung teringat dengan jembatan Ampera alias Jembatan Amanat Penderitaan Rakyat. Warga berharap jembatan yang menghubungkan Palembang Ilir dan Palembang Ulu, yang melintasi Sungai Musi ini tidak roboh seperti jembatan Mississippi. Jembatan Ampera sudah menjadi ikon bagi kota Palembang, Sumsel, selain kota ini dikenal sebagai kota pempek. Kini, jembatan yang dijadikan lambang pemerintahan Palembang itu telah berumur 42 tahun. Lantaran sudah tua, sebagian warga Palembang pun khawatir jembatan itu akan roboh. "Saya sangat khawatir dengan kondisi jembatan Ampera. Setelah saya menonton berita di tivi, robohnya jembatan Mississippi di Amerika, saya sempat terpikir bagaimana dengan jembatan Ampera yang umurnya sudah tua ini," kata Muhaimin (42), warga 30 Ilir, kepada detikcom, di rumahnya, Minggu (5/08/2007) kemarin."Jadi, harapan saya pemerintah melakukan perawatan yang baik terhadap jembatan yang menjadi ikon Palembang itu. Juga, kalau bisa, kendaraan yang melalui jembatan itu dikurangi, terutama truk-truk yang membawa beban berat," lanjut dia. Pernyataan senada dilemparkan Eka Basma (40), warga Plaju Palembang. "Ya, namanya juga benda, jelas khawatir sewaktu-waktu akan rusak. Ampera roboh juga suatu yang wajar. Guna menghindarinya, ya dirawat," kata Eka. Menurut Eka, perawatan jembatan yang mulai dibangun sejak April 1962 dan digunakan sejak tahun 1965 itu bukan hanya berupa perbaikan yang dilakukan pemerintah setiap tahun, juga perilaku masyarakat yang harus memikirkan keberadaan jembatan tersebut. Misalnya truk-truk yang berbeban berat sebaiknya tidak melintasi jembatan. Juga jangan menambah beban Ampera, seperti pemasangan baleho di jembatan. Memang, sejak dua tahun terakhir, pemerintah Palembang memasang baleho di badan tiang jembatan Ampera. Pemasangan baleho ini mendapat protes dari sejumlah pihak, tapi pemerintah Palembang tetap mempertahankannya. "Kalau jembatan Ampera roboh, habis pula Palembang. Kan Ampera lambang kota Palembang," kata Eka.Sejak berdiri tahun 1965, jembatan Ampera sebenarnya sudah menjalani perawatan. Renovasi pernah dilakukan tahun 1981 dan menghabiskan dana sekitar Rp 850 juta. Dan, baru tahun ini, jembatan itu kembali direnovasi dengan biaya sebesar Rp 5 miliar.Menurut Kepala Kepala Satuan Non-Vertikal Tertentu (SNVT) Pembangunan dan Jembatan Metropolitan Kota Palembang, Aidil Fiqri, kepada pers beberapa waktu lalu, dana renovasi itu diambil dari APBN dan tahap awal hanya mengerjakan pemasangan dua pilar proteksi.Namun, dana yang terbatas itu, kata Aidil, belum bisa untuk merenovasi total jembatan Ampera. Renovasi total diperkirakan membutuhkan biaya sekitar Rp 40 miliar. "Dana itu belum termasuk dana mengembalikan Ampera seperti dulu, yakni menaik dan menurunkan bagian tengah jembatan bila kapal melintas di bawahnya," kata Aidil.Jembatan Musi III Bila warga Palembang menginginkan perawatan yang intensif terhadap jembatan Ampera, maka Walikota Palembang Eddy Santana Putra memberikan solusi, yakni membangun jembatan Musi III. "Dengan semakin majunya kota Palembang, dan makin padatnya lalu lintas di atas Jembatan Ampera, maka solusi ke depan, harus dibangun jembatan baru, yakni Jembatan Musi 3. Ini untuk menjamin ketahanan Ampera," kata dia. (tw/asy)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads